Suara.com - Penyidik Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa dokter yang merawat Novel Baswedan di Singapura.
Hal ini dilakukan untuk mencari informasi buat penyelidikan kasus penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal kepada Novel beberapa waktu lalu.
"Tentunya kami mempersiapkan adminitrasi. Tentu kami koordinasi dengan KPK kan sama-sama ke sana ke Singapura untuk mendapatkan izin. Apakah dokter di sana itu mengizinkan untuk diambil keterangan atau tidak? Tentunya kami berupaya mendapatkan informasi dari korban dan sedang kami dapatkan administrasi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/5/2017).
Dia menambahkan, selain dokter, penyidik juga akan memeriksa Novel. Keterangan Novel diperlukan untuk bahan penyelidikan kasus ini.
Baca Juga: Novel Baswedan Dituding Beri Keterangan Palsu di Sidang e-KTP
Argo tidak merinci jumlah polisi yang akan berangkat ke Singapura. Nanti akan menyesuaikan kebutuhan dan perizinan dari dokter yang menangani Novel.
"Ya kami kan harus tahu dulu, dokter di sana ijinkan atau tidak. Kan ada upaya ke sana, koordinasi dengan KPK. Kalau KPK nya boleh baru kita ke sana," kata dia.
Untuk diketahui, Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal, seusai salat subuh di masjid dekat rumahnya di Jalan Deposito T8 RT 03/10 Kelurahan Kelapa Gading, Kecamatan Pegangsaan Dua, Jakarta Utara.
Siraman air keras itu mengenai wajah dan mata Novel. Dia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, sebelum dipindahkan ke Jakarta Eye Center Jakarta Pusat. Kini, Novel dirawat di Singapura untuk mendapatkan perawatan intensif.
Proses pengungkapan kasus ini terus dilakukan oleh polisi. Mulai dari memeriksa puluhan saksi dan membaca rekaman CCTV kompleks yang merekam peristiwa tersebut. Namun, polisi masih belum mendapatkan titik terang dari aksi ini.