Suara.com - Kepolisian khusus antiteror Bangladesh menembak mati seorang terduga teroris. Saat menggrebek, satu terduga lainnya meledakan diri sebelum ditembak.
Peristiwa penggrebekan itu terjadi, Minggu (7/5/2017) dinihari waktu setempat di sebuah bangunan satu lantai di sebuah desa terpencil di distrik Jhenaidah. Polisi memang sengaja mengepung untuk melakukan penangkapan.
"Ada baku tembak antara polisi anti-terorisme dan ekstremis. Seorang ekstremis tewas," kata kepala polisi distrik Mizanur Rahman kepada AFP.
"Dan ketika kami mendekati gedung tersebut, seorang ekstremis lain melakukan ledakan bunuh diri. Dia meninggal di tempat kejadian," katanya.
Baca Juga: Dikira Teroris, Menteri Somalia Tewas Ditembak Pengawal
Seorang polisi juga terluka. Polisi memprediksi kedua terduga teroris itu berasal dari faksi teroris Jamayetul Mujahidin Bangladesh (JMB). Mereka diyakini sebagai anggota baru.
JMB dipersalahkan atas gelombang serangan mematikan terhadap minoritas agama dan orang asing di negara berpenduduk mayoritas Muslim tersebut. Salah satunya sebuah serangan mematikan di sebuah kafe di Dhaka pada Juli lalu. Ada 22 orang terbunuh, kebanyakan dari mereka adalah orang asing.
Kelompok ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu. Namun polisi tidak yakin itu dilakukan ISIS. Polisi memperkirakan serangan itu dilakukan teroris lokal.
Polisi telah menahan puluhan tersangka ekstremis dan membunuh lebih dari 60 orang sejak serangan kafe tersebut. (AFP)
Baca Juga: ISIS Bikin 'Facebook' dan 'Twitter' Sendiri Khusus Teroris