PPP: Menegakkan Syariat Islam di Indonesia Beda dari Negara Lain

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Minggu, 07 Mei 2017 | 00:18 WIB
PPP: Menegakkan Syariat Islam di Indonesia Beda dari Negara Lain
Ketua Umum PPP Romahurmuziy menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Senin (13/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy mengatakan partainya dirikan berdasarkan pemikiran atau ijtihad organisasi kemasyarakatan Islam seperti Nahdlatul Ulama, Syarikat Islam, Muslimin Indonesia, dan Tarbiyah Islamiyah.

Karena itu para kader dipersilakan kembali secara kultural pada ormas yang membentuknya, kata Romahurmuziy dalam acara silaturahmi dengan DPC Syarikat Islam Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (6/5/2017).

"Kita tidak bisa melupakan awal terbentuknya PPP yaitu sejarah pendirian PPP salah satunya oleh Syarikat Islam. Karena itu kader PPP kembalilah secara kultural pada ormas yang membentuk untuk menangkap pendirian," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Minggu (7/5/2017).

Romi, sapaan akrabnya, mengatakan berdirinya PPP berbeda dengan partai politik berbasis massa Islam yang didirikan pascareformasi yaitu mereka didirikan oleh tokoh ormas bukan ijtihad ormas Islam.

Baca Juga: Cukur Palace, City Jaga Asa ke Fase Grup Liga Champions

Dia mengatakan beberapa ormas Islam bergabung mendirikan PPP sehingga partainya secara historis meneruskan estafet perjuangan partai Islam.

"Ormas Islam bergabung dalam PPP dalam aktivitas politiknya lalu terkait kegiatan di luar politik, kewenangan keormasan dipegang masing-masing ormas," ujarnya.

Romi menjelaskan sejarah berdirinya PPP menjadi penting dalam mengingatkan kembali tujuan menegakkan agama Islam di Indonesia.

Karena menegakkan syariat Islam di Indonesia berbeda dengan di negara lain karena kebiasaan masyarakat bisa menjadi sumber hukum.

"Agama Islam diletakkan diatas budaya masyarakat misalnya Sunan Kudus terkenal membawa sapi ketika berdakwah, itu memberikan gambaran bahwa saat itu masyarakat Hindu sangat menghormati sapi," katanya.

Baca Juga: HUT Ke-66, PBSI Bertekad Kembalikan Kejayaan Bulutangkis Nasional

Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy melakukan rangkaian kegiatan safari politiknya di beberapa tempat di wilayah Jawa Tengah mulai Sabtu-Senin (6-8 Mei) 2017. Daerah itu seperti Surakarta, Banjarnegara, Purbalingga, dan Purwokerto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI