Suara.com - Tengah hari bolong, Andika Priadi menenteng papan seluncur beroda. Menyalakan motor yang terparkir di rumahnya di Jalan Lodan Raya, Jakarta Utara, remaja 15 tahun ini meluncur. Andika menuju kawasan eks prostitusi Kalijodo, Jakarta Barat.
Di sana tempat Andika berlatih skateboard. Sebelum ada Taman Kalijodo, siswa jurusan Teknik Mesin di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berlatih di Taman Waduk Pluit yang tak jauh dari rumahnya di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Tapi Waduk Pluit tidak ada arena khusus skate, hanya alas beton datar.
Sementara di Taman Kalijodo, memang dikhususkan untuk arena papan seluncur. Meski jaraknya lebih jauh, 6 km. Ditempuh dengan waktu 15 menit. Sudah setahun Andika berlatih skateboard. Setali tiga uang, Pemprov DKI membuat skatepark di Taman Kalijodo. Andika terbilang sering ke sana.
Baca Juga: Semarak Pesta Pendidikan 2017 di Kalijodo
Akhir pekan lalu, suara.com mengintip Andika berlatih. Selain Andika, banyak juga anak-anak yang bermain di skatepark tanpa papan seluncur. Andika pun mengeluhkan orangtua yang membiarkan balitanya bermain di arena skate. Sebab skater hilir mudik, naik turun dari arena luncur.
“Lihat tuh, anak kecil dibiarkan main di arena ini, malah dilepasin sama ibunya. Nanti kalau jatuh atau tertabrak pemain skate, kami juga yang disalahkan,” Andika menggerutu.
Skatepark di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo tidak memiliki pagar pembantas dan tidak ada papan peraturan untuk para peggunanya. Akibat dari hal itu, anak-anak balita bebas ikut berlarian di sana. Tak jarang juga, para orangtua memanfaatkan arena skatepark hanya untuk sekedar menyebrangi jalan.
Selain itu, arena yang diperuntukan untuk pemain skater ternyata juga tidak dibatasi tingkat kemahirannya. Dari pemain yang masih pemula sampai yang sudah mahir, bermain di satu arena yang sama.
Andika membandingkan Kalijodo dengan Puink Skatepark, Pademangan, Jakarta Barat. Berbeda dengan skatepark di Kalijodo, Puink Skatepark harus membayar jika ingin masuk. Meskipun begitu, kata Andika, di Puink memiliki arena yang nyaman untuk berlatih skateboarding.
Baca Juga: Kalijodo Dikuasai Preman, Anies: Gubernurnya Udah Ganti?
Pasalnya, Puink memisahkan area pemula untuk berlatih dengan area para skater yang handal. Di sana juga tersedia toko yang menjual alat-alat keperluan pemain skateboarding.
Meski baru dibangun, Skatepark di RTH Kalijodo sudah tampak rusak. Semennya retak dan berlubang. Kulit dasar semen terkelupas. Taman Kalijodo baru diresmikan pada 31 Desember 2016 lalu. Artinya, tempat itu masih berusia empat bulan.
“Di luar negeri mana ada tempat bermain skateboarding yang begini, sudah bolong-bolong nih padahal masih baru,” keluh Andika.
Ia juga mengatakan pembangunan skatepark yang digadang-gadang bertaraf internasional ternyata masih memiliki banyak kekurangan. Salah satunya tidak ada tanda atau papan pemberitahuan peraturan pemakaian area skatepark. (Winda Chairunisyah Suryani)