Warga Jabar Jangan Ikut Demo Ahok, Anton: Sudahlah Itu Urusan DKI

Siswanto Suara.Com
Kamis, 04 Mei 2017 | 19:10 WIB
Warga Jabar Jangan Ikut Demo Ahok, Anton: Sudahlah Itu Urusan DKI
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat diwawancarai awak media di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (4/5/2017). [Suara.com/Bowo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengimbau masyarakat Jawa Barat agar tidak ikut serta dalam aksi yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI pada Jumat, 5 Mei 2017, di Jakarta.

"Imbauan kami, yang dari Jawa Barat untuk tidak berangkat ke sana dan kita perkirakan kalaupun ada yang ke sana, itu bakal sedikit," kata Anton Charliyan dikutip dari Antara, Kamis (4/5/2017).

Ia mengatakan pasca aksi 2 Desember, jumlah masyarakat Jawa Barat yang ikut aksi lanjutan di Jakarta semakin sedikit.

"Sudahlah itu kan urusan DKI Jakarta, dan masyarakat Jawa Barat juga sudah sadar bahwa itu adalah masalah politik DKI Jakarta," kata dia. 

Baca Juga: GNPF Izin Polisi Demo Ahok 5 Mei, Massanya 10 Ribuan Orang

Walaupun jumlah massa dari luar Jakarta yang akan mengikuti aksi 5 Mei 5 sedikit, Polda Jawa Barat telah melakukan antisipasi.

"Antisipasi tetap kita lakukan, tidak ada yang laporan (ikut) tapi kita deteksi saja," kata dia.

Polda memprediksi kalaupun ada masyarakat Jawa Barat yang ikut serta dalam aksi, besok, jumlahnya tidak akan lebih dari 500 orang.

"Mudah-mudahan tambahan kurang, 200 atau 100 kalaupun yang mencuri-curi kesempatan ada, pokoknnya diimbau untuk tidak datang ke sana," kata dia.

Dia meminta masyarakat untuk mempercayakan keputusan hukum terhadap Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kepada pengadilan.

Baca Juga: GNPF Demo Ahok 5 Mei, Ini Nama-nama Tokoh Agama yang Dukung

GNPF dan sejumlah ormas Islam meminta Ahok dihukum berat dalam kasus dugaan penistaan agama.

Aksi ini akan dimulai dengan melakukan longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Mahkamah Agung. Aksi itu bertema Aksi Simpatik Menjaga Independen Hakim sekaligus untuk mengawal sidang vonis Ahok yang digelar 9 Mei.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI