Jokowi Bertemu Pangeran Arab Saudi Khalid bin Abdul Aziz

Kamis, 04 Mei 2017 | 13:16 WIB
Jokowi Bertemu Pangeran Arab Saudi Khalid bin Abdul Aziz
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di samping figur lilin dirinya yang terpajang di Museum Madame Tussauds, Hong Kong, Senin (1/5).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menerima Pangeran Khalid bin Abdul Aziz, Ketua Dewan Pembina Yayasan Sosial Pangeran Sultan, Kerajaan Arab Saudi beserta para pengurusnya. Pertemuan berlangsung di Istana merdeka, Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Usai pertemuan tertutup itu, Jokwi melanjutkan silaturahim dengan peserta Musabaqah Hafalan Al Quran dan Hadist Pengeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud tingkat ASEAN dan Pasifik ke-8 di Indonesia. Acara ini dilangsung kan di Istana Negara.

Dalam acara ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa pelaksanaan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud Tingkat ASEAN dan Pasifik ke-8 di Indonesia Tahun 2017 ini merupakan agenda tahunan, kerjasama antara atase agama kerajaan Saudi Arabia dan Kementerian Agama Republik Indonesia.

"Ini tentu merupakan kepercayaan, kehormatan dan lambang persahabatan yang tidak ternilai bagi umat Islam dan bangsa Indonesia," kata Lukman dalam sambutannya.

Lukman menerangkan, festival seni membaca kitab suci Al Quran ini memberi makna besar bagi bangsa Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik sebagai jantung perdamaian dunia.

Ia menyebut kawasan Asia Pasifik sebagai jantung perdamaian dunia karena kawasan ini relatif stabil dan diharapkan dapat terus menjaga ketahanan geopolitiknya.

"Pada silaturahim ini kita mendapat keistimewaan dengan kehadiran Pangeran Khalid Bin Sultan bin Abdul Aziz Al Saud sebagai tamu kehormatan pemerintah Indonesia. Kami mengucapkan selamat datang di Indonesia kepada yang mulia, semoga memperoleh kesan yang baik dan menyenangkan tentang bangsa negara dan rakyat Indonesia," ujar dia.

Lukman menjelaskan tujuan Musabaqah ini yang pertama adalah untuk memotivasi masyarakat Asia Pasifik untuk lebih semangat dan mencintai dalam menghafal Al Quran dan Hadits. Kedua, meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Alquran dan Hadits dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Ketiga, memelihara dan melindungi kemurnian akidah masyarakat Islam dari paham keagamaan yang menyimpang, ekstrim sekaligus sebagai sarana mempererat persatuan kesatuanumat/bangsa serta mengokohkan jalinan persahabatan antar negara terutama di kawasan Asia Pasifik.

"Jumlah peserta musabaqah hafalan Alquran dan Hadits tingkat Asia Pasifik tahun ini sebanyak 96 orang terdiri atas 83 orang peserta hafalan Alquran dan 13 orang peserta hafalan Hadits, serta 16 orang official yang datang dari 17 negara. Pelaksanaan musabaqah dilangsungkan di Masjid Istiqlal Jakarta selama dua hari dari tanggal 2-3 Mei lalu," terang dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI