Dalam membangun industri kemaritiman ini, Jokowi meminta jajarannya agar fokus pada galangan kapal, komponen perkapalan, industri jasa pelayaran, hilirisasi dan lainnya.
"Pak Menko konsentrasi di sini, ini belum kita lakukan dengan baik. Ini lah yang memerlukan perhatian," kata dia.
"Kemudian tadi potensi ekonomi di sektor kelautan dan perikanan itu 1,33 triliun dolar AS atau setara hampir dengan Rp19 ribu triliun lebih. Ini potensi besar, tapi kalau pengelolalaannya kita hanya rutinintas, monoton, tidak melakukan terobosan, jangan harap angka ini bisa kita dapatkan. 10 persen saja sudah bagus, apalagi masuk ke 19-20 ribu. Ini pekerjaan besar, potensinya ada, tetapi perhatian kita ke sini belum".
Ketiga, yaitu berkaitan dengan ilmu pengetahuan teknologi dan riset di bidang kekuatan dan perikanan Indonesia sudah puluhan tahun minim perhatian. Maka itu Jokowi juga meminta ada perhatian, sehingga potensi sumber daya alam laut di tanah air terlihat dengan jelas dan apa yang harus digarap.
Baca Juga: Yakin Anies-Sandi Tak Nyapres, Amien Rais Sindir Jokowi
"Nelayan kita jangan terus diajak bekerja dengan pola yang lama, harus berani kita loncatkan ke dunia yang lain. Sudah beberapa puluh tahun kita berurusan dengan cantrang, setiap tahun urusan cantrang, nggak ada habisnya. Sehingga melupakan strategi besar yang lain yang memiliki nilai tambah yang lebih baik," terang dia.