Suara.com - Penyidik Polda Metro Jaya berhati-hati mengungkap kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Itu sebabnya, sampai saat ini, polisi belum juga mengumumkan siapa dua eksekutornya.
"Ya tentunya untuk menangani kasus menang ada kasus yang cepat dan tak terlalu cepat tergantung situasi di lapangan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Rabu (3/5/2017).
Pengungkapan kasus tergantung pada alat bukti dan saksi.
Argo kemudian menyontohkan kasus yang pengungkapannya memakan waktu cukup lama. Yaitu kasus pengeboman di Kedutaan Besar Filipina di Jakarta pada tahun 2000. Kasus tersebut baru terungkap tiga tahun kemudian.
Baca Juga: Kapolda Beberkan Cerita Pernah Memarahi Novel Baswedan
Tapi, ada juga kasus yang pengungkapannya tak membutuhkan waktu lama. Yaitu kasus penyekapan disertai pembunuhan terhadap enam orang di Pulomas, Jakarta Timur, pada Desember 2016. Kasus tersebut terungkap kurang dari satu bulan.
"Jadi memang situasi di lapangan yang menentukan," kata dia.
Argo tidak mau terlalu jauh menyebutkan informasi terbaru apa yang didapatkan penyidik dalam kasus Novel.
"Induktif ini kan kami mulai dari TKP itu kemudian kita cek ke TKP berupa barang bukti, keterangan saksi di situ. Kalau deduktif itu kami melihat kira-kira motifnya seperti apa ya. Apakah ini motif personal, ataukah motif tentang pekerjaan. Ini masih kami dalami. Apakah itu personal atau masalah pekerjaan, jadi perlu kami buktikan," tuturnya.
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan berjanji akan mengungkap kasus Novel.
Baca Juga: Polisi Baru Bisa Periksa Novel Baswedan Setelah Pulang ke Jakarta
"Kepolisian secepatnya ungkap kasus ini karena itu jadi utang buat saya kalau tidak terungkap. Oleh sebab itu, saya maksimal untuk ungkap ini termasuk saksi-saksi sudah makin banyak kami periksa," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Rabu (26/4/2017).