"Ini pak, saya ada persoalan KJP (Kartu Jakarta Pintar)," tutur seorang ibu dalam video itu.
"Oh, KJP, langsung daftar di sana, akan diselesaikan," tutur Ahok, menjawab sang ibu.
Sembari berjalan menuju pintu masuk kantornya, Ahok terus melayani pengaduan warga.
"Suami saya sakit pak. Mau berobat pakai BPJS, tapi masih ada tunggakan," tutur ibu lainnya.
Baca Juga: Ini Sebab Tempat Wisata Belitung Tak Punya Angkot
"Berobatnya di (kamar rawat) kelas berapa?" tanya Ahok. "Kelas tiga pak," timpal si ibu. "Bayarin nih, ya, tolong urus ibu ini. Bayarin, pemprov yang menanggung kalau kelas tiga. Ibu ikut bapak ini ya. Salam buat bapaknya yang sakit, lekas sembuh," tutur Ahok.
Video Ahok menyelesaikan 33 persoalan warga hanya dalam waktu 17 menit tersebut, viral di media-media sosial.
William Liung, warganet, mengomentari video tersebut dengan memberikan perhitungan matematis mengenai jumlah persoalan warga yang mampu diselesaikan Ahok dalam sebulan.
"Jika 33 permasalahan rakyat selesai hanya dalam waktu 17 menit, diasumsikan 1 permasalahan selesai dalam waktu ±0.5 menit. Semisal 1 hari ada 33 masalah dikalikan 25 hari kerja = 825 masalah yang diselesaikan dalam waktu ±425 menit," terangnya.
Banyak pula warganet yang mengkhawatirkan, tradisi menemui dan menyelesaikan persoalan warga tersebut menghilang seusai Ahok dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, tak lagi bekerja di Balai Kota.
Baca Juga: Begini Persiapan KPK Hadapi Praperadilan Miryam
"Jujur, tidak sanggup menonton (video) sampai selesai, keburu air mata tumpah. Tak terbayang kalau Pak Ahok tak lagi ada di Balai Kota. Warga mau mengadu kemana," tulis Anna Raffa.