Suara.com - Cina menegaskan bahwa pihaknya menentang penempatan sistem pertahanan antipeluru kendali THAAD Amerika Serikat di Korea Selatan dan mendesak agar pengerahan dihentikan.
Sistem THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) memiliki kemampuan operasi awal untuk mempertahankan diri dari rudal Korea Utara, kata sejumlah pejabat AS, menepis keberatan Cina terhadap pengerahan sistem tersebut.
"Kita akan dengan tegas mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan-kepentingan kita," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang dalam acara jumpa pers harian, tanpa memberikan keterangan rinci, seperti dilaporkan Antara pada Selasa (2/5/2017).
Beijing beralasan bahwa radar THAAD bisa digunakan untuk memata-matai wilayahnya kendati Washington telah menjamin bahwa THAAD benar-benar digunakan hanya untuk kepentingan pertahanan.
Baca Juga: Pembom B-1 Lakukan Provokasi, Korut: Dekat dengan Perang Nuklir
Presiden AS Donald Trump telah mendesak Cina untuk berbuat lebih untuk mengendalikan program nuklir dan peluru kendali negara tetangganya, Korea Utara, dan baru-baru ini memuji upaya yang dijalankan Presiden China Xi Jinping.
Korut secara teknis masih berperang dengan Korea Selatan setelah konflik mereka pada 1950 hingga 1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian.
Korea Utara telah secara berkala melancarkan ancaman untuk menghancurkan Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan.