Suara.com - Rusia telah menguburkan rudal nuklirnya di lepas pantai Amerika. Menurut seorang mantan Kolonel Viktor Baranetz, kondisi ini dapat menyebabkan tsunami jika suatu saat diledakkan.
Viktor juga mengklaim bahwa Moskow menanam rudal 'mol' sebagai tanggapan terhadap AS yang membangun pangkalan militernya di perbatasan Rusia. Bom "tidur" tersebut dilaporkan telah ditanam untuk menyebabkan kerusakan berat di kota berpenduduk padat seperti New York dan Miami.
Dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar Russain Komsomolskaya Pravda, Baranetz mengatakan Amerika mengerahkan tank, pesawat terbang dan batalyon, serta pasukan khusus mereka di sepanjang perbatasan Rusia.
"Kita diam-diam 'menaburkan' garis pantai AS dengan rudal 'mol' nuklir. Mereka menggali diri dan "tidur" sampai mereka diberi perintah.," ujarnya.
Baca Juga: Pengeboman Metro St Petersburg Rusia Diduga Oleh Al Qaeda
Baranetz menambahkan bahwa sementara Rusia tidak dapat bersaing dengan AS dalam anggaran di bidang pertahanan, negara tersebut telah menerapkan metode yang dapat memenuhi kekuatan militer Amerika dengan 'tanggapan asimetris'.
"AS adalah juara dunia secara permanen untuk seukuran anggaran militernya yang hampir menyentuh 600 miliar dolar AS (Rp7.986 triliunan), jumlah ini 10 kali lebih banyak dari anggaran Rusia. Untuk itu, Rusia tidak akan bersaing dengan AS. Kami berada di kelas berbeda," pungkasnya. [Metro]