Suara.com - Keputusan Tuhan untuk memanggil Mbah Gotho alias Sodimejo keharibaan-Nya bisa jadi membuat Mbah Gotho 'senang'. Betapa tidak, Mbah Gotho memang sudah lama berharap meninggal.
Bahkan, sejak tahun 1992, manusia yang diklaim sebagai yang tertua di dunia ini sebelum meninggal pada, Minggu (30/4/2017) lalu, sudah memesan batu nisan.
"Yang saya inginkan adalah mati," kata Mbah Gotho kepada media lokal tahun lalu, dikutip dari Telegraph, Selasa (2/5/2017).
Sebelum meninggal di usia 146 tahun, Mbah Gotho sempat dirawat di rumah sakit setempat, tepatnya sejak 12 April, sebelum diperbolehkan kembali pulang.
Baca Juga: Media Asing Soroti Wafatnya Manusia Tertua di Dunia Asal Sragen
Namun, menurut cucunya, Suyanto, kakeknya tampak sangat lemah pasca dari rumah sakit.
"Sebelum meninggal, Mbah Gotho menolak makan dan minuk. Dia tidak banyak bicara, sebelum meninggal, dia hanya ingin kami, keluarganya, mengikhlaskannya pergi," tutur Suyanto.
Berdasarkan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP), Mbah Gotho tercapat lahir pada 31 Desember 1870.
Mbah Gotho meninggal di rumahnya karena sakit pada akhir pekan lalu, sekitar pukul 17:45 WIB.
Mbah Gotho dimakamkan di Tempat Pemakaman Tanggung, Desa Plumbon, Kecamatan Sambung Macan, Sragen, Jawa Tengah. Lokasi ini sekitar 300 meter dari kediaman Mbah Gotho.
Baca Juga: Kontroversi Azis Jadi CdM Indonesia, Ini Kata Kemenpora
Sepuluh saudara kandungnya sudah meninggal lebih dulu. Kelima istri Mbah Gotho telah semua. Begitu juga dengan semua anaknya, sudah meninggal lebih dulu.