Bakar Karangan Bunga Ahok Berarti Bakar Cinta, Enyahkan Kedamaian

Selasa, 02 Mei 2017 | 10:45 WIB
Bakar Karangan Bunga Ahok Berarti Bakar Cinta, Enyahkan Kedamaian
Karangan bunga buat Ahok dibakar massa di Hari Peringatan Buruh Internasional [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat diminta memaafkan aksi anggota Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia yang membakar karangan bunga di depan Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, di tengah peringatan Hari Buruh Internasional.

"Saya berharap pendukung Ahok untuk melapangkan dada, memberikan maaf dan permakluman. Masih banyak saudara kita yang belum terdidik," ujar Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni di Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Raja Juli menyesalkan aksi pembakaran bunga yang dilakukan sekelompok orang itu, apalagi dilakukan di tengah upaya buruh Indonesia menuntut peningkatan kesejahteraan dari pemerintah.

Raja Juli berharap masyarakat yang tidak cocok dengan kebijakan Ahok dan Djarot sebaiknya tetap menyampaikan dengan cara yang santun, jangan anarkis dan memancing provokasi.

Raja Juli berharap mereka cepat sadar diri.

Karangan bunga yang dipersoalkan anggota serikat pekerja itu merupakan kiriman pendukung Ahok dan Djarot sebagai tanda ucapan terima kasih atas jasa-jasa selama memimpin Jakarta. Karangan bunga tersebut terus berdatangan sejak pekan lalu. Saking banyaknya kiriman karangan bunga, halaman Balai Kota sampai tak muat, akhirnya sebagian dijejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan. Salah satu alasan mereka membakarnya yaitu untuk membersihkan Balai Kota dari karangan bunga itu. 

Raja Juli mengatakan karangan bunga tersebut merupakan bentuk cinta warga kepada Ahok dan Djarot.

"Membakar bunga berarti membakar cinta, mengenyahkan kedamaian dan menghilangkan apresiasi terhadap kerja nyata untuk rakyat," kata dia.

Raja Juli meminta pendukung Ahok jangan terprovokasi dan tidak usah memperpanjang masalah tersebut.

"Ini bagian dari pendewasaan publik. Rakyat akan tahu mana aktivisme yang positif dan mana yang negatif," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI