Ratusan pendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat prihatin dengan aksi perusakan dan pembakaran karangan bunga yang dilakukan anggota Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017). Peristiwa tersebut terjadi di tengah peringatan Hari Buruh Internasional.
Malam ini, pendukung Ahok aksi damai di depan Balai Kota.
Menurut pengamatan Suara.com, ratusan pendukung mayoritas mengenakan baju kotak-kotak khas seragam kampanye Ahok-Djarot. Mereka juga membawa menyalakan lilin bersama-sama.
Seraya berkeliling di sekitar kawasan depan Balai Kota, mereka menyanyikan lagu-lagu, seperti Mengheningkan Cipta, Maju Tak Gentar, Syukur, dan Indonesia Pusaka.
Ketua Indonesia Bersatu Tubagus Tirtayasa mengatakan aksi ini merupakan aksi damai.
"Aksi ini aksi damai, ini adalah bentuk intoleransi buat kita. Jadi ini bentuk bahwa kita ini melawan, kita nggak akan tinggal diam terhadap hal yang dapat merusak hubungan toleransi kepada anak bangsa di DKI dan Indonesia," ujar Tubagus.
Warga bernama Sulianto (32) menyayangkan aksi sekelompok buruh siang tadi.
"Spontanitas ini demo buruh untuk kepentingan buruh, tapi ini kenapa karangan bunga bisa dibakar. Nggak suka dengan cara mereka seperti itu," kata Sulianto.
Sulianto mengatakan aksi damai akan dilakukan hingga pukul 21.00 WIB. Mereka akan memutari Monas dan menempelkan lilin di pinggir jalan serta akan menerbangkan balon.
"Ada relawan Badja, masyarakat ratusan. Kita rencananya sampai jam sembilan malam," katanya.
Koordinator Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia mengancam membakar lagi karangan bunga untuk Ahok-Djarot jika tidak segera dibersihkan dari Balai Kota.
"Kami beri Ahok waktu tiga hari untuk membersihkan karangan bunga ini, apabila dalam waktu tiga hari belum juga bersih, kami akan bersihkan Balai Kota. Kami bakar lagi karangan bunga yang ada di dalam Balai Kota," kata Wapang Korda dalam orasi di depan Balai Kota, siang tadi.
Karangan bunga yang dipersoalkan Wapang merupakan kiriman pendukung Ahok dan Djarot sebagai tanda ucapan terima kasih atas jasa-jasa selama memimpin Jakarta. Karangan bunga tersebut terus berdatangan sejak pekan lalu. Saking banyaknya kiriman karangan bunga, halaman Balai Kota sampai tak muat, akhirnya sebagian dijejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
Malam ini, pendukung Ahok aksi damai di depan Balai Kota.
Menurut pengamatan Suara.com, ratusan pendukung mayoritas mengenakan baju kotak-kotak khas seragam kampanye Ahok-Djarot. Mereka juga membawa menyalakan lilin bersama-sama.
Seraya berkeliling di sekitar kawasan depan Balai Kota, mereka menyanyikan lagu-lagu, seperti Mengheningkan Cipta, Maju Tak Gentar, Syukur, dan Indonesia Pusaka.
Ketua Indonesia Bersatu Tubagus Tirtayasa mengatakan aksi ini merupakan aksi damai.
"Aksi ini aksi damai, ini adalah bentuk intoleransi buat kita. Jadi ini bentuk bahwa kita ini melawan, kita nggak akan tinggal diam terhadap hal yang dapat merusak hubungan toleransi kepada anak bangsa di DKI dan Indonesia," ujar Tubagus.
Warga bernama Sulianto (32) menyayangkan aksi sekelompok buruh siang tadi.
"Spontanitas ini demo buruh untuk kepentingan buruh, tapi ini kenapa karangan bunga bisa dibakar. Nggak suka dengan cara mereka seperti itu," kata Sulianto.
Sulianto mengatakan aksi damai akan dilakukan hingga pukul 21.00 WIB. Mereka akan memutari Monas dan menempelkan lilin di pinggir jalan serta akan menerbangkan balon.
"Ada relawan Badja, masyarakat ratusan. Kita rencananya sampai jam sembilan malam," katanya.
Koordinator Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia mengancam membakar lagi karangan bunga untuk Ahok-Djarot jika tidak segera dibersihkan dari Balai Kota.
"Kami beri Ahok waktu tiga hari untuk membersihkan karangan bunga ini, apabila dalam waktu tiga hari belum juga bersih, kami akan bersihkan Balai Kota. Kami bakar lagi karangan bunga yang ada di dalam Balai Kota," kata Wapang Korda dalam orasi di depan Balai Kota, siang tadi.
Karangan bunga yang dipersoalkan Wapang merupakan kiriman pendukung Ahok dan Djarot sebagai tanda ucapan terima kasih atas jasa-jasa selama memimpin Jakarta. Karangan bunga tersebut terus berdatangan sejak pekan lalu. Saking banyaknya kiriman karangan bunga, halaman Balai Kota sampai tak muat, akhirnya sebagian dijejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.