Suara.com - Sudinar, salah satu korban kecelakaan maut di Jalan Raya Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu (30/4/2017) punya keinginan terakhir sebelum tewas. Bersama keluarganya, dia hanya ingin salat berjamaah.
Sedianya salat itu dilakuan setelah Sudinar dan keluarganya sampa Cibodas, tak jauh dari Cipanas. Di sana dia ingin berdiam diri selama keluarganya berlibur. Kesaksian itu disampaikan Panji (29), putera almarhum.
"Bapak, cuma sampaikan gini mas. Saya juga sudah tua ya, mungkin sampai sana (Cibodas) mau salat aja ya, mau diam - diam saja di sana," kata Panji, mengulang ucapan Sudinar ke Ibunya, kepada Suara.com, Senin (1/5/2017).
Panji menambahkan melihat usia ayahnya Sudinar yang sudah berumur 64 tahun, dimana istri Sudinar yang juga orang tua Panji, mengingatkan ke Almarhum Sudinar sebelum berangkat untuk tidak melakukan kegiatan yang cukup melelahkan selama berada di Cibodas tersebut.
Baca Juga: Pelayat Ramai Datang ke Kediaman Korban Kecelakaan Maut Puncak
"Ibu juga wanti - wanti ya, kan bapak juga sudah tua, ya sebaiknya jangan terlalu kegiatan yang menguras tenaga," ujar Pandji
Keluarga tidak mempunyai firasat khusus tentang kematian Sudinar. Sampai akhirnya bus rombongan yang ditumpangi almarhum kecelakaan tersebut.
"Ya, mungkin kan bapak karena sudah sering ikut kegiatan kelurahan ya mas. Jadi, ya kami keluarga sudah nggak ada pikiran sama sekali. Karena sudah kebiasaan bapak ikut selalu kalau ada acara," kata Panji.
Sudinar sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pagi tadi.
Diketahui Sudinar salah satu korban meninggal dalam rombongan bus pariwisata kitrans nomor polisi B 7055 BGA, yang mengalami kecelakaan. Yang diduga bus mengalami rem blong.
Baca Juga: Jeffrey Polnaja: Ride For Peace, Indonesia Bukan Negara Teroris
Dikabarkan ada sekitar 11 orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Puncak, Desa Ciloto, Jawa Barat tersebut.