Aksi pembakaran karangan bunga di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, hari ini, tak meluas.
Aparat keamanan segera turun tangan untuk mencegah aksi bertambah besar. Aksi pembakaran tersebut berlangsung di tengah Hari Peringatan Buruh Internasional.
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja segera memadamkan api yang membakar karangan bunga berisi ucapan terima kasih kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
Setelah api padam, anggota Satpol PP dan sejumlah petugas kebersihan, membersihkan ceceran karangan bunga di tengah jalan.
Buruh hanya menonton petugas yang bekerja keras untuk membersihkan jalan raya. Koordinator aksi justru mengejek Ahok.
"Ini pasukan orangenya mana? Pasukan orange ini hanya pencitraan Ahok saja. Kita lihat sekarang yang bekerja bersih-bersih Satpol PP, baru kali ini Satpol PP jadi tukang bersih-bersih, biasanya tukang gusur. Beri tepuk tangan untuk Satpol PP," kata Wapang Korda yang berada di atas mobil komando.
Halaman Balai Kota tak muat menampung ribuan kiriman karangan bunga. Sebagian dijejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
Buruh yang melintasi daerah itu, sekitar pukul 12.40 WIB diperintahkan untuk mengangkat karangan bunga dari pinggir jalan ke tengah jalan.
"Ini sejarah baru buat kita. Kita dapat membersihkan Jakarta," ujar orator yang berdiri di atas mobil komando.
Menurut dia ribuan karangan bunga tersebut sudah mengotori Balai Kota. Sudah seminggu belakangan, halaman Balai Kota tidak dibersihkan.
Orator menegaskan agar jangan takut untuk membakar karangan buka.
"Siapa yang mau tangkap, tangkap sekarang saya. Saya yang tanggungjawab, biar tahu, DKI harus dibersihkan. Kita harus bersih-bersih," kata dia.
Tak lama kemudian, api berkobar. Sebagian buruh terlihat menggotong-gotong karangan bunga dan melemparkan ke kobaran api.
Tak lama kemudian, orator meminta buruh untuk menyudahi aksi bakar karangan bunga.
"Jangan ditambah lagi, buruh mundur. Kalau bukan kita siapa lagi yang mau bersihkan Bali Kota kawan," kata dia.
Aparat keamanan segera turun tangan untuk mencegah aksi bertambah besar. Aksi pembakaran tersebut berlangsung di tengah Hari Peringatan Buruh Internasional.
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja segera memadamkan api yang membakar karangan bunga berisi ucapan terima kasih kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
Setelah api padam, anggota Satpol PP dan sejumlah petugas kebersihan, membersihkan ceceran karangan bunga di tengah jalan.
Buruh hanya menonton petugas yang bekerja keras untuk membersihkan jalan raya. Koordinator aksi justru mengejek Ahok.
"Ini pasukan orangenya mana? Pasukan orange ini hanya pencitraan Ahok saja. Kita lihat sekarang yang bekerja bersih-bersih Satpol PP, baru kali ini Satpol PP jadi tukang bersih-bersih, biasanya tukang gusur. Beri tepuk tangan untuk Satpol PP," kata Wapang Korda yang berada di atas mobil komando.
Halaman Balai Kota tak muat menampung ribuan kiriman karangan bunga. Sebagian dijejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
Buruh yang melintasi daerah itu, sekitar pukul 12.40 WIB diperintahkan untuk mengangkat karangan bunga dari pinggir jalan ke tengah jalan.
"Ini sejarah baru buat kita. Kita dapat membersihkan Jakarta," ujar orator yang berdiri di atas mobil komando.
Menurut dia ribuan karangan bunga tersebut sudah mengotori Balai Kota. Sudah seminggu belakangan, halaman Balai Kota tidak dibersihkan.
Orator menegaskan agar jangan takut untuk membakar karangan buka.
"Siapa yang mau tangkap, tangkap sekarang saya. Saya yang tanggungjawab, biar tahu, DKI harus dibersihkan. Kita harus bersih-bersih," kata dia.
Tak lama kemudian, api berkobar. Sebagian buruh terlihat menggotong-gotong karangan bunga dan melemparkan ke kobaran api.
Tak lama kemudian, orator meminta buruh untuk menyudahi aksi bakar karangan bunga.
"Jangan ditambah lagi, buruh mundur. Kalau bukan kita siapa lagi yang mau bersihkan Bali Kota kawan," kata dia.
Peringatan Hari Buruh Internasional akan dipusatkan di depan Istana Merdeka dan gedung DPR.