Partai Gerindra angkat bicara terhadap tuduhan Allan Nairn mengenai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Fadli Zon memiliki hubungan dengan Presiden Amerika serikat (AS) Donald Trump dan berbagai kelompok Islam radikal di Indonesia. Hubungan mereka diyakini berkaitan dengan aksi demonstrasi besar kasus Ahok dengan tujuan akhir menggulingkan Presiden Joko Widodo.
“Analisis Allan Nairn itu ngaco!,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono dalam wawancara khusus dengan Suara.com di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2017).
Menurut Arief, sejak awal Presiden Jokowi menjabat sejak tahun 2014, hubungan Prabowo dengan Jokowi begitu dekat. Selain itu, semua purnawirawan Jenderal TNI sangat mencintai keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Desak Hary Tanoe Cabut Laporan Tirto.id
“Tentara di Indonesia itu tidak akan pernah mau untuk diajak melakukan kudeta dengan alasan apapun,” ujar Arief.
Arief juga membantah keras bahwa Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Politik Dalam Negeri dan Pemerintahan, Fadli Zon, berperan sebagai penghubung antara Prabowo dengan Donald Trump.Menurutnya, Fadli Zon baru mengenal Donald Trump saat mendampingi Setya Novanto selaku sesama Pimpinan DPR dalam kunjungan ke Amerika Serikat pada tahun 2015 lalu.
Ia menegaskan bahwa semua purnawirawan Jenderal TNI tidak akan mempertaruhkan keutuhan NKRI demi menjatuhkan seorang Presiden. Jika kudeta dilakukan, ongkos social politiknya bias begitu mahal. “Contohnya Papua, bisa merdeka. Indonesia bisa terpecah belah,” tutup Arief.
Sebagaimana diketahui, dalam wawancara ekslusif Amy Goodman dengan jurnalis investigasi Allan Nairn yang videonya beredar di Youtube, https://www.youtube.com/watch?v=M6KUaJYE-po&feature=youtu.be, Allan menegaskan bahwa ada hubungan antara elite militer aktif maupun pensiun dibalik aksi-aksi bela Islam yang menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diadili atas tuduhan penodaan Agama Islam. Menurutnya, aksi-aksi tersebut sebetulnya bertujuan melengserkan Presiden Jokowi dari kedudukannya.
Allan menuding sejumlah nama tenar seperti Prabowo Subianto, Fadli Zon, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibyo, Menko Polhukam Jenderal Purn Wiranto dan bahkan Panglima TNI yang aktif saat ini, Jenderal Gatot Nurmantyo, terlibat di balik layar dalam aksi-aksi tersebut.
Baca Juga: AJI Jakarta Kecam Pelaporan Tirto.id Oleh Harry Tanoe ke Polisi