Agung Laksono: Golkar Siap Sediakan Advokat Buat Fahd

Sabtu, 29 April 2017 | 00:26 WIB
Agung Laksono: Golkar Siap Sediakan Advokat Buat Fahd
Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Fahd El Fouz bin A Rafiq (tengah), berjalan keluar gedung seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (28/4/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan politisi Partai Golkar Fahd El Fouz atau Fahd A Rafiq sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Al-Quran dan Laboratorium Komputer di Kementerian Agama Tahun Ajaran 2011-2012.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Agung Laksono mengatakan Partai Golkar akan membantu setiap kader yang terseret kasus hukum termasuk Fahd.

"Sebenarnya Partai Golkar selalu mengatakan mendukung proses hukum, termasuk bagi kader kami yang terkait terkena sekarang ini saudara Fahd El Fouz," ujar Agung di Balai Kota, Jakarta, Jumat (28/4/2017)

Ia mengatakan pihaknya tidak akan melakukan intervensi terkait mekanisme hukum yang sedang berjalan. Agung meyakini, semua kader Golkar termasuk Fahd akan kooperatif dengan proses hukum yang ada.

Baca Juga: KPK Tahan Fahd A Rafiq

"Kita serahkan pada mekanisme hukum, kami juga tidak akan intervensi, semoga dia bisa menyelesaikan dengan baik. Saya percaya bahwa Partai Golkar tidak pernah menghalang-halangin selalu kooperatif begitu juga Fahd," kata dia.

Agung menegaskan bahwa Partai Golkar akan menyediakan pengacara kepada kader yang terkena kasus termasuk Fahd jika dibutuhkan. Namun ia menyerahkan sepenuhnya kepada Fahd.

"Partai Golkar biasanya menyediakan advokat atau menyediakan pengacara, menyediakan pembelaannya. Bilamana dia bersedia, kita tentu terserah saudara Fahd dan kami disitu. Mereka yang akan melakukan pembelaan tentu dalam posisi sebagai pengacara yang profesional," tandasnya.

Sebelumnya, Fahd bersama terpidana Zulkarnaen Djabar dan anak: Dendy Prasetya Zulkarnanen Putra, diduga menerima uang terkait pengurusan anggaran dan pengadaan barang atau jasa di Kementerian Agama. Fahd diduga menerima uang Rp3,411 miliar.

Fahd disangka melanggar Pasal 12 hurif b subsidair Pasal 5 ayat (2) junto ayat (1) huruf b, lebih subsidair Pasal 11 Undnag-undang Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) kesatu dan Pasal 65 KUHP.

Baca Juga: Pendukung Ricuh Saat Fahd A Rafiq Dibawa Pakai Mobil Tahanan KPK

Merujuk putusan perkara korupsi dengan terdakwa Zulkarnaen dan Dendy, Zulkarnaen, Dendy, dan Fahd dinilai mengintervensi pejabat Kementerian Agama untuk memenangkan PT Batu Karya Mas sebagai pelaksana proyek pengadaan laboratorium komputer madrasah tsanawiyah tahun anggaran 2011. Atas jasa membantu pemenangan Batu Karya Mas, mereka menerima hadiah berupa uang Rp4,7 miliar. Sementara dari pengadaan Al Quran, Zulkarnaen bersama Dendy dan Fahd disebut menerima Rp9,65 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI