Kesal, Tapi Djarot Terima Tudingan Pencitraan Murahan Fadli Zon

Kamis, 27 April 2017 | 20:14 WIB
Kesal, Tapi Djarot Terima Tudingan Pencitraan Murahan Fadli Zon
Nur Hidayat (31) swafoto dengan background karangan bunga di Balai Kota [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak mempermasalahkan dengan pernyataan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menyindir soal kedatangan seribu karangan bunga ke Balai Kota Jakarta merupakan pencitraan murahan.

Karangan bunga tersebut datang usai penghitungan cepat yang menyatakan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot kalah di Pilkada DKI Jakarta.

"Pencitraan-pencitraan murahan nggak apa-apa sih Pak Fadli Zon," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Menurut Djarot, ribuan karangan bunga yang ditujukan kepada Ahok-Djarot, merupakan bentuk penghargaan yang mulia dan berharga dari masyarakat DKI Jakarta.

Baca Juga: Fadli Zon Tuding Karangan Bunga Ahok Pencitraan, Ini Kata PDI P

"Tapi bagi kami, itu suatu hal yang mahal, satu hal yang mulia dan satu hal yang berharga mendapatkan apresiasi yang tulus dari warga Jakarta dan disampaikan dengan penuh cinta dengan penuh bunga-bunga itu kan tambah cinta Jadi terima kasih.

Djarot juga mempertanyakan tudingan masyarakat yang menyebut kiriman bunga itu rekayasa.

"Yang bilang seperti itu alasannya apa, itu kan su'udzon ya. Tanyakan pada yang nyaring (yang mengatakan seperti itu). Apakah di suruh begitu ya? Di-setting bagaimana (Maksudnya)?" kata Djarot.

"Bagaimana kamu bisa merekayasa hatinya orang? Bagaimana kamu bisa merekayasa perasaan orang? Bagaimana kamu bisa merekayasa kebenaran dan nurani orang?" sambungnya.

Mantan Wali Kota Blitar itu meminta semua pihak untuk berpikiran positif dan tidak asal menuding.

Baca Juga: Florist Ini Bantah Dapat Pesanan 1.868 Karangan Bunga Buat Ahok

"Jadi marilah kita berpikir positif begitu, tinggal tunjukkan pada saya bagaimana caranya merekayasa orang? Sekian banyak yang bersedih dan menangis. Bagaimana caranya? jangan begitu lah, kita harus rasional juga ya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI