Tahun Ini Demo May Day Buruh Akan Berbeda, Apa Itu?

Kamis, 27 April 2017 | 20:01 WIB
Tahun Ini Demo May Day Buruh Akan Berbeda, Apa Itu?
Presiden Joko Widodo memberi ucapan belasungkawa kepada anak Jacob Nuwa Wea, Andi Gani Nena Wea (kedua kiri), disaksikan Menaker Hanif Dhakiri dan Seskab Pramono Anung, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (10/4/2016). [Antara/Rosa Panggabean]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) akan melakukan aksi May Day atau hari buruh sedunia, Senin (1/5/2017) mendatang.

Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea mengatakan pada peringatan May Day nanti pihaknya akan ‎melakukan aksi damai dan bersimpatik. Aksi 1 Mei nanti berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang membuat orang takut.

"Aksi May Day dulu banyak orang yang takut, tapi nanti nuansanya beda," kata Andi di sela-sela acara groundbreaking Rusunami Urban Town Loftvilles Serpong di Jalan Raya Bukit Sarua, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/4/2017).

Dia menjelaskan memperingati May Day tahun ini, para buruh di Jakarta akan melakukan parade kebudayaaan, menampilkan marching band, silat dan kesenian lainnya.‎ Ia pun memastikan aksi akan berjalan lancar dan damai.

Baca Juga: Polri Dinilai Masih Arogan Tangani Demo Buruh di Tangerang

"Saya pastikan May Day tahun ini akan berjalan kondusif dan tidak akan ganggu ketertiban umum," ujar dia.

Dalam peringatan May Day tahun ini, KSPSI akan menggelar aksi unjuk rasa dengan menyampaikan empat tuntutan di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin 1 Mei. Estimasi massa dari buruh yang akan mengikuti aksi May Day nanti ratusan ribu.

Yang pertama, buruh menuntut pemerintah memperbaiki sistem upah layak bagi buruh. Kedua, melawan setiap upaya union busting atau pemberangusan serikat pekerja. Ketiga, menuntut pemerintah memperbaiki jaminan sosial, dan terakhir pemerintah harus segera menyelesaikan masalah buruh PT Freeport yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK), termasuk melawan kriminalisasi terhadap Ketua PUK KEP SPSI Freeport Sudiro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI