Cerita Cony dan Eleonara: Ini Tanda Cinta kepada Pak Ahok

Kamis, 27 April 2017 | 13:45 WIB
Cerita Cony dan Eleonara: Ini Tanda Cinta kepada Pak Ahok
Cony Alphons dan Eleonora Tan larut dalam euforia warga yang memberikan dukungan moral kepada Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Cony Alphons dan Eleonora Tan larut dalam euforia warga yang memberikan dukungan moral kepada Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/4/2017).

"Ini tanda kecintaan rakyat ke Pak Ahok. Walaupun Pak Ahok nggak terpilih, cinta kami tidak pudar dan berharap Pak Ahok bisa menempati posisi terbaik, untuk negeri ini menjadi lebih baik," ujar Cony, warga Tebet, Jakarta Selatan, kepada Suara.com, di Balai Kota.

Warga datang silih berganti ke Balai Kota untuk bertemu Ahok dan Djarot. Ahok dan Djarot akan mengakhiri masa jabatan pada Oktober 2017 digantikan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

Simbol dukungan warga yang lainnya berwujud karangan bunga. Saat ini, lebih dari 2.600 karangan bunga memenuhi halaman Balai Kota dan sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.

Peristiwa itu mempertemukan Cony dan Eleonora, warga Thamrin Residences, Jakarta Pusat. Sesama pendukung Ahok-Djarot, mereka epat akrab. Keduanya pun asyik swafoto dengan background pendopo Balai Kota.

Eleonora mendukung Ahok karena punya sikap jujur, pekerja keras, dan memiliki integritas. Dia menyesal kenapa politik tidak memihak Ahok.

"Ini akan menjadi satu momentum buat generasi yang akan datang dan tercatat dalam sejarah, karena ada sosok seperti Pak Ahok, Pak Djarot dan Jokowi yang begitu luar biasa pada rakyat," kata dia.

Ketika ditemui Suara.com, Cony dan Eleonora tidak ikut mengantri bersama warga yang lain untuk bersalaman dan foto bersama Ahok.

"Kami belum salaman dan foto barang Ahok. Saya tidak kenal secara darah, tapi saya merasa mereka semua sebangsa dan setanah air," ujar Eleonora.

Eleonora masih ingat pada pencoblosan Rabu (19/4/2017). Setelah lembaga survei mengumumkan hasil hitung cepat yang menunjukkan suara Ahok-Djarot dikalahkan Anies-Sandiaga, anak-anak kecil di sekitar rumahnya ikut sedih.

"Apa urusnya anak kecil, nggak ada kan? Tapi dia (Ahok) bisa menunjukkan ketulusan dari hati nurani saat memimpin," kata dia.

Tapi, Eleonora tetap optimistis. Negara ini membutuhkan orang seperti Ahok untuk membuat perubahan. Dia berharap Ahok diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Dalam Negeri.

Dia ingin daerah-daerah di Indonesia menjadi lebih baik setelah Ahok menjadi menteri.

Elenonara mengatakan Ahok tak terpilih di pilkada Jakarta bukan karena dia dianggap tidak mampu bekerja melayani masyarakat. Tapi, katanya, dia kalah karena diserang pakai isu suku dan agama.

"Sudah pasti tahu lah sentimen agama. Itu yang membahayakan kesatuan kita," kata Eleonora.

Eleonara juga mengharapkan Ahok belajar dari pengalaman, terutama untuk lebih hati-hati bicara agar tak menjadi pintu masuk buat lawan politik. Kasus pidato dengan mengutip Surat Al Maidah Ayat 52 buktinya.

"Jadi pembelajaran juga buat Pak Ahok, supaya bisa mengontrol bagaimana pun pembicaraan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI