Suara.com - Partai Gerindra sedang menyiapkan skenario untuk mengusung pasangan calon di bursa pilkada Jawa Barat tahun 2018. Skenario akan dibahas dalam rapat konsolidasi tingkat Jawa Barat pada 1-2 Mei 2017, setelah itu dilaporkan ke pusat.
Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan partainya akan kembali berkoalisi dengan PKS.
Belajar dari kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang meninggalkan Gerindra setelah pilkada usai, Gerindra akan mempertimbangkan untuk mengusung kader internal.
Kader internal yang namanya masuk radar yaitu Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi, Ketua DPP Kardaya Warnika, Ketua DPP Riza Patria, dan Sodik sendiri. Tokoh eksternal yang yang dilirik yaitu Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat Agung Suryamal Sutrisno.
Tentu saja Gerindra juga mempertimbangkan usulan PKS, seperti Wakil Gubernur Dedy Mizwar, Ketua DPD PKS Jawa Barat Haris Yuliana, dan istri Ahmad Heriyawan : Netty Prasetiyani Heryawan.
"Sementara petanya seperti itu. Dan akan dibawa ke rapat pimpinan daerah tanggal 1 dan 2 ini (Mei), dan nanti ke DPP," kata Sodik di DPR, Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Pembicaraan belum sampai pada siapa yang akan jadi calon gubernur dan wakil gubernur.
"Politik kan sangat dinamis, kaya di Jakarta kan tiba-tiba ada Anies-Sandi. Sangat amat dinamis. Tapi prinsipnya Gerindra ingin, baik di Jawa Barat atau daerah lain, berasal dari kader sendiri. Baik orang satu atau dua, kami cari kombinasi yang baik untuk menang," kata Wakil Ketua Komisi VIII.
Dengan skenario tersebut, menurut prediksi Sodik nanti akan ada tiga pasangan yang maju ke pilkada Jawa Barat.
"Jadi di Jabar akan ada tiga calon, Ridwan Kamil cs, Dedy Mulyadi cs, dan Gerindra-PKS," kata dia.