Suara.com - ”Ahok tidak menghina agama Islam, tapi tuduhan itu tiap hari diulang-ulang. Seperti kata ahli propaganda Nazi Jerman, dusta yang terus-menerus diulang, akan menjadi kebenaran,” tutur Ahok di dalam persidangan kasus penodaan agama, Selasa (25/4/2017).
Selasa kemarin, pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu tengah membacakan pledoi atau berkas pembelaannya sebagai tersangka kasus penodaan agama dalam persidangan Pengadilan Jakarta Utara yang digelar di Ragunan, Jakarta Selatan.
Sebelum membacakan pledoi dan menegaskan dirinya tak menodai agama, Ahok sudah kenyang menjadi sasaran demonstrasi kelompok-kelompok yang anti terhadap dirinya.
Sejumlah aksi anti-Ahok juga digelar ketika dirinya berstatus sebagai calon gubernur nomor urut dua pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Ia berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.
Baca Juga: Gara-gara Lionel Messi Cs, Real Madrid Ancam Pecat Zidane
Meski diterpa kasus itu, Ahok-Djarot mampu melaju ke putaran kedua pilkada dan berhadap-hadapan dengan kandidat Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Dalam putaran kedua, Ahok-Djarot dinyatakan kalah oleh sejumlah lembag survei yang menggelar hitung cepat perolehan suara pilkada, Rabu (19/4) pekan lalu. Sore harinya, Ahok dan Djarot menggelar konferensi pers dan mengakui kelahannya.
Pada hari yang sama ketika Ahok membacakan pledoi, terdapat fenomena yang tak biasa di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Kantor Ahok dan Djarot itu ”dibanjiri” karangan bunga berisi ucapan terima kasih untuk keduanya.
Karangan bunga yang berjumlah puluhan itu, dikirim oleh warga ibu kota yang tahu Ahok-Djarot tak lagi bakal menjadi pemimpinnya selama lima tahun ke depan.
Sampai Selasa malam, sedikitnya terdapat 88 karangan bunga yang terpampang di Balai Kota, mulai dari depan air mancur hingga depan pintu gedung.
Baca Juga: Rudiantara: Pengguna Teknologi 4G Capai 60% di Akhir 2017
"Terima kasih atas peluh keringat buat Jakarta, dari kami yang patah hati ditinggal saat lagi sayang-sayangnya," demikian tulisan di salah satu karangan bunga.
Karangan bunga yang dikirimkan The Rock Sydney menyampaikan pesan meski kalah, Ahok dan Djarot tetap menang di hati mereka.
"You May Lose The Election But You Win Our Geart. We Love You. Komunitas The Rock Sydney.”
Komunitas ibu rumah tangga menyampaikan terima kasih dan mendoakan Ahok-Djarot.
"Terima Kasih Basuki Djarot You're Always Be In Our Heart. Selamat Melayani Di Tempat Baru. God Bless. Blessing Moms NKRI."
Tak hanya itu, banyak pula karangan bunga yang berisi tulisan ucapan terima kasih tapi terkesan lucu.
"Kalian Gak Oke Oce Tapi Kalian Mantan Terindah," begitu tertera dalam karangan bunga mengatasnamakan Dian, Ippie, Rasmo, Putut, Irapo, Ira Bule Bahar, Jedee, Etty B.
Karangan bunga lainnya juga memuat pernyataan terima kasih benada lucu.
”Terima kasih Pak Ahok-Djarot atas peluh keringat yang tercurah buat Jakarta. Dari kami yang patah hati ditinggal saat lagi sayang-sayangnya."
Foto karangan bunga bertuliskan ucapan terima kasih untuk Ahok-Djarot yang terkesan lucu tersebut, juga viral di media-media sosial.
Natalia Desy, warganet, mengomentari foto karangan bunga untuk Ahok-Djarot yang viral tersebut sebagai ungkapan banyak orang belum bisa "move on" , meskipun Anies-Sandi sudah bersiap-siap menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
"Bagaimana aku mau move on. Berangkat kerja naik Transjakarta Scania yang keren ingat Pak Ahok; di perjalanan lihat simpang susun Semanggi ingat Pak Ahok; sampai di Jalan Sudirman lihat MRT, ingat Pak Jokowi-Ahok. Lagi belanja bulanan di minimarket lihat ibu-ibu belanja tinggal gesek KJP, ingat Pak Ahok lagi. Jalan kaki ke pasar lihat pasukan oranye bersihkan jalan, angkut sampah pakai truk keren ingat Pak Ahok; tiap hari lihat Bundaran HI yang cantik banyak tanaman hias, air mancur serta lampu warna warni ingat Pak Ahok. Tidak pergi ke mana-mana, di rumah saja, eh lihat foto nikahan lalu ingat waktu urus dokumen pernikahan semuanya serba mudah, cepat, dan gratis jadi ingat lagi Pak Ahok. Susah sekali." tulisnya.
Saat dimintakan tanggapan, Ahok justru kebingungan karena tak menyangka bakal mendapat banyak karangan bunga ucapan terima kasih atas kinerjanya.
"Saya nggak bisa ’ngerem’. Kami juga mau ngirim balik (ucapan terima kasih), tapi banyak pengirim bunga itu nggak ada alamatnya. Jadinya, kami bingung bagaimana cara membalas ucapan terima kasih itu, " tutur Ahok di Balai Kota, Selasa malam.
Sebagai tanda apresiasi, Ahok akan mengabadikan karangan bunga itu dalam bentuk foto dan mengunggahnya ke laman maupun akun media sosial miliknya.
"Nanti di Twitter dan website kita bilang terima kasih," janjinya.