Presiden Jokowi Pastikan Tak Ada Reshuffle Kabinet

Rabu, 26 April 2017 | 06:43 WIB
Presiden Jokowi Pastikan Tak Ada Reshuffle Kabinet
Presiden Jokowi mengunjungi Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Cipulus Purwakarta, Jawa Barat. [Foto Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada reshuffle. Hal ini disampaikan Presiden menjawab pertanyaan wartawan setelah meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Nusantara, Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Cipulus Purwakarta, Jawa Barat, Selasa sore (25/4/2017).

"Tidak ada. Hari ini tidak ada reshuffle. Minggu ini enggak ada. Bulan ini juga enggak ada," ucap Presiden.

Seolah belum puas dengan jawaban Presiden, wartawan menanyakan kemungkinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau yang biasa disapa Ahok menjadi menteri Kabinet Kerja. Presiden menjelaskan bahwa hingga saat ini Basuki masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Pak Ahok itu masih Gubernur DKI Jakarta sekarang ini sampai Oktober (2017)," ucap Presiden.

Baca Juga: TNI Bantah Tuduhan Terlibat Makar Terhadap Presiden Joko Widodo

Saat ditanyakan tentang evaluasi para menteri dan hasilnya. Presiden menjelaskan bahwa evaluasi menteri dilakukan setiap minggu, setiap bulan. "(Hasilnya) baik-baik saja," kata Kepala Negara.

Sebagaimana diketahui, isu perombakan kabinet jilid III yang akan dilakukan Presiden Jokowi menghangat dalam beberapa hari terakhir. Sinyal reshuffle itu muncul saat Jokowi saat membuka Kongres Ekonomi Umat 2017. Saat menyampaikan pidato pembukaannya, Jokowi sedikit 'menyentil' Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil.

Jokowi bicara soal target untuk Kementerian ATR/BPN mensertifikasi 5 juta hektare lahan tahun ini, 7 juta hektare tahun depan, dan 9 juta hektare pada 2019. Menurut Jokowi, target itu tak pernah dipertanyakan oleh Menteri Sofyan.

"Saya bekerja selalu memakai target, jadi Pak Menteri tidak pernah bertanya kepada saya, targetnya terlalu besar atau terlalu gede, itu urusan menteri. Tahu saya target itu harus bisa diselesaikan. Kalau tidak selesai, urusannya akan lain, bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot, dan lain-lain," ujar Jokowi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI