Penyidik Polda Metro Jaya akan meminta keterangan pakar untuk menganalisis foto-foto panas mirip anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Aryo Hashim Djojohadikusumo dengan perempuan-perempuan di sebuah kamar. Aryo merupakan putra kandung Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusomo atau keponakan Prabowo Subianto.
"Tentunya kan yang bersangkutan anggota dewan, tentu akan kami pastikan dulu itu dia atau bukan. Ini kan mesti dipastikan melalui keterangan ahli," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Selasa (25/4/2017).
Argo belum bisa menyimpulkan lokasi kamar mandi tempat adegan panas itu terjadi.
"Masih dalam penyelidikan ya, belum tahu saya. Nanti dicheck ya," kata dia.
Argo menambahkan jika foto tersebut terungkap, tentu polisi akan berkoordinasi dengan Mahkamah Kehormatan DPR.
"Kalau iya (asli Aryo, nanti kami periksa). Ya, mungkin akan kami koordinasi dengan lembaganya," kata dia.
Penyelidikan kasus ini dilakukan sejak melakukan patroli siber di dunia maya. Polisi kemudian membuat laporan model A untuk mendalaminya.
Kepala Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman mendapat penjelasan dari Aryo bahwa lelaki dalam foto tersebut bukan Aryo.
"Katanya (Aryo) sih nggak benar," kata Habiburokhman, Jumat (21/4/2017)
Ketua Dewan Pembina Advokasi Cinta Tanah Air menyayangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dinilai tak tanggap dengan menghentikan peredaran foto tersebut di internet.
"Yang jelas gini, itu kan gambar - gambar tidak senonoh, mestinya nggak bisa beredar. Karena kemenkominfo ada alatnya itu. Jadi, terlepas siapapun orang di dalam foto itu, harusnya langsung di-delete oleh kemenkominfo," kata dia.
Habiburokhman mengatakan Gerindra tidak merasa dirugikan oleh beredarnya foto-foto berisi adegan seks antara seorang lelaki yang wajahnya mirip Aryo bersama perempuan-perempuan. Setelah dipastikan itu bukan Aryo, Gerindra tidak akan membawa kasus tersebut ke polisi.
"Ya sebenarnya tanpa diklarifikasi, negara memiliki kewenangan untuk menindak. Karena gambar porno rawan sekali. Sesuai dengan ketentuan UU pornografi itu, jadi kemenkominfo punya hak untuk memblok," katanya.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Arief Puyuono juga memastikan foto-foto mesum yang viral bukanlah Aryo.
"Sudah konfirmasi dan saya pastikan itu bukan foto yang bersangkutan," ujar Arief saat kepada Suara.com.
Arief menduga penyebaran foto mirip Aryo tengah beradegan mesum dengan perempuan-perempuan di dalam kamar tersebut sebagai bagian dari black campaign. Pasalnya, kata dia, foto tersebut muncul setelah jagoan Gerindra, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menang pilkada Jakarta.
"Tentunya kan yang bersangkutan anggota dewan, tentu akan kami pastikan dulu itu dia atau bukan. Ini kan mesti dipastikan melalui keterangan ahli," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Selasa (25/4/2017).
Argo belum bisa menyimpulkan lokasi kamar mandi tempat adegan panas itu terjadi.
"Masih dalam penyelidikan ya, belum tahu saya. Nanti dicheck ya," kata dia.
Argo menambahkan jika foto tersebut terungkap, tentu polisi akan berkoordinasi dengan Mahkamah Kehormatan DPR.
"Kalau iya (asli Aryo, nanti kami periksa). Ya, mungkin akan kami koordinasi dengan lembaganya," kata dia.
Penyelidikan kasus ini dilakukan sejak melakukan patroli siber di dunia maya. Polisi kemudian membuat laporan model A untuk mendalaminya.
Kepala Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman mendapat penjelasan dari Aryo bahwa lelaki dalam foto tersebut bukan Aryo.
"Katanya (Aryo) sih nggak benar," kata Habiburokhman, Jumat (21/4/2017)
Ketua Dewan Pembina Advokasi Cinta Tanah Air menyayangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dinilai tak tanggap dengan menghentikan peredaran foto tersebut di internet.
"Yang jelas gini, itu kan gambar - gambar tidak senonoh, mestinya nggak bisa beredar. Karena kemenkominfo ada alatnya itu. Jadi, terlepas siapapun orang di dalam foto itu, harusnya langsung di-delete oleh kemenkominfo," kata dia.
Habiburokhman mengatakan Gerindra tidak merasa dirugikan oleh beredarnya foto-foto berisi adegan seks antara seorang lelaki yang wajahnya mirip Aryo bersama perempuan-perempuan. Setelah dipastikan itu bukan Aryo, Gerindra tidak akan membawa kasus tersebut ke polisi.
"Ya sebenarnya tanpa diklarifikasi, negara memiliki kewenangan untuk menindak. Karena gambar porno rawan sekali. Sesuai dengan ketentuan UU pornografi itu, jadi kemenkominfo punya hak untuk memblok," katanya.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Arief Puyuono juga memastikan foto-foto mesum yang viral bukanlah Aryo.
"Sudah konfirmasi dan saya pastikan itu bukan foto yang bersangkutan," ujar Arief saat kepada Suara.com.
Arief menduga penyebaran foto mirip Aryo tengah beradegan mesum dengan perempuan-perempuan di dalam kamar tersebut sebagai bagian dari black campaign. Pasalnya, kata dia, foto tersebut muncul setelah jagoan Gerindra, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menang pilkada Jakarta.
Aryo berkecimpung di dunia politik sejak masuk menjadi anggota Gerindra sejak 2010. Dia pernah membangun organisasi sayap Partai Gerindra bernama Tunas Indonesia Raya. Setelah itu, dia menjadi anggota DPR periode 2014-2019 daerah pemilihan Jakarta III. Kini, dia menjadi anggota Komisi VII yang membidangi energi sumber daya mineral, riset dan teknologi serta lingkungan hidup.