Suara.com - Pebalap rookie MotoGP, Johann Zarco, tanggapi santai kecaman Valentino Rossi. Pebalap Tech 3 Yamaha tersebut, menilai dirinya hanya coba mengambil keuntungan dari kesalahan Rossi.
Sebelumnya, Rossi mengecam gaya balap Zarco saat balapan di seri ketiga MotoGP Amerika Serikat di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas, Minggu (23/4/2017) lalu.
Ketika itu, Rossi yang berada di depan sempat melebar saat hendak memasuki tikungan ketiga. Situasi ini membuat Zarco yang berada di belakangnya mencoba masuk dari sisi dalam.
Nahas, insiden senggolan pun tak terelakkan. Beruntung, hal itu tidak sampai membuat keduanya terjatuh, hanya membuat Rossi keluar jalur, tapi tetap bisa melanjutkan lomba.
Baca Juga: Aksi Zarco Dinilai Membahayakan, Rossi: Ini Bukan Moto2
Atas insiden itu, Rossi mengingatkan Zarco untuk mengubah mindset-nya. Menurut Rossi, Zarco harus mengingat bahwa dia bukan lagi balapan di kelas Moto2, dimana banyak aksi salip-menyalip (overtake) yang membahayakan.
Terkait kecaman itu, Zarco menyebut dirinya tidak bersalah dan telah melakukan tindakan yang benar.
Satu-satunya penyesalan, kata pebalap asal Prancis itu, hanyalah dia gagal mendekati pimpinan lomba.
"Dia (Rossi) tidak cukup cepat di tikungan dua, karena kesalahan di tikungan pertama," kata Zarco, 26 tahun, seperti dikutip dari Independent, Selasa (25/4/2017).
"Anda harus banyak mengantisipasi hal itu, dan saya berkata pada diri saya, 'Ini kesempatan untuk menyalipnya di tikungan ketiga', tapi ternyata dia menikung dengan cukup cepat," lanjut Zarco.
Baca Juga: Jonatan Absen, Amunisi Tim Indonesia di Kejuaraan Asia Berkurang
"Hal terburuknya adalah kami gagal dekati para pebalap Honda. Rossi bisa mendekati mereka di akhir-akhir lomba, saya tidak, tidak bisa mengikuti langkahnya," tambah Zarco.
Pada balapan akhir pekan lalu itu sendiri, Valentino Rossi finis kedua di belakang pebalap Repsol Honda, Marc Marquez. Sedangkan posisi ketiga jadi milik rider Repsol Honda lainnya, Dani Pedrosa.
Sementara, posisi keempat ditempati pebalap tim LCR Honda asal Inggris, Cal Crutchlow, disusul kemudian oleh Johann Zarco.