Korban Tawuran Jalan Kaki Sambil Pegangi Celurit Menancap Kepala

Siswanto Suara.Com
Selasa, 25 April 2017 | 06:30 WIB
Korban Tawuran Jalan Kaki Sambil Pegangi Celurit Menancap Kepala
Ilustrasi pembunuhan menggunakan celurit atau carok. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Foto pemuda bernama Albert, salah satu korban tawuran di Jalan Raya Dewi Sartika, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (24/4/2017)m sore, benar-benar mengerikan. Ujung senjata celurit menancap di dahinya.

Foto tersebut kini viral di grup-grup WhatsApp. Sebagian orang yang melihat foto tersebut mengaku merinding saking mengerikan.

Salah satu gambar menunjukkan usai tawuran, pemuda berusia 16 tahun tersebut terlihat berjalan kaki didampingi pemuda lainnya. Wajah Albert sedikit menunduk. Tangan kanannya memegangi bagian bawah senjata tajam yang menancap di pelipisnya.

Salah satu tangan pemuda yang mendampingi juga memegang bagian tengah senjata tajam tersebut. Tangan kirinya merangkul pundak Albert.

Darah segar terlihat muncrat ke jaket dan celana Albert.

Foto yang kedua sepertinya diambil ketika Albert sudah sampai di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Albert duduk di sebuah kursi, tangan kanannya yang berdarah-darah terlihat masih tetap memegang bagian bawah celurit yang menancap di dahinya.

Mata Albert memejam. Darah terlihat membasahi salah satu matanya.

Tawuran di Jalan Dewi Sartika melibatkan pemuda Budi Asih dan pemuda Batalyon Siliwangi. Pemicu tawuran diduga dipicu karena suara ledakan petasan yang dilemparkan oleh salah satu kelompok pada pukul 15.30 WIB

"Kenakalan remaja dan dendam untuk saling mengalahkan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Andri Wibowo kepada Suara.com.

Andri mengatakan tawuran tidak sampai meluas karena petugas cepat melerai mereka. Keributan benar-benar dapat disudahi pukul 16.00 WIB.

"Tim khusus sudah turun nanti akan kami lihat masalah secara lengkap. Kami akan proses mereka yang terlibat dan mengagitasi tawuran," kata dia.

Tawuran antar kampung di lokasi tersebut memang masih kerap terjadi. Andri mengatakan sudah melakukan mediasi untuk mencegah tawuran antar warga tersebut tidak terulang

"Dua minggu lalu sudah dimediasi, agar jangan sedikit (ada pemicu langsung tawuran," kata dia.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui kondisi terakhir Albert.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI