Suara.com - Seorang warga RT 02 Kelurahan Jingah Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah bernama Sanarudin (56) mengalami luka berdarah akibat dianiaya anak kandung Muhlis (29) yang sedang mabuk minuman keras.
"Saya sedang bersih bersih rumput di depan rumah, tiba-tiba datang anak saya dari arah atas sambil berteriak-teriak. Saya kaget, ada apa yang terjadi, namun dengan tiba-tiba anak saya lansung menyerang saya hingga saya babak belur seperti ini," kata Sanarudin warga RT 02 Kelurahan Jingah Kecamatan Teweh Baru, Senin (24/4/2017).
Peristiwa itu terjadi hari ini sekitar pukul 08.00 WIB mengakibatkan wajah korban lebam berdarah-darah dan beberapa giginya sampai lepas akibat dianiaya anak kandungnya sendiri. Pada kejadian itu adik pelaku yang masih anak-anak berusaha melerai dan membantu ayahnya, namun karena kalah tenaga sang adik juga ikut dihajar oleh kakaknya. Ayahpun berusaha melawan. Namun ayah pelaku yang sudah usia tua kalah tenaga dengan sang anak.
Korban berusaha berlari mencari pertolongan kepada warga sambil menggendong cucunya anak dari pelaku yang masih berusia dua tahun untuk diselamatkan, agar tidak kena amukan bapak yang sedang mabuk. Namun anak terus mengejar ayahnya hinga ke tengah jalan, dan kembali menghajar ayahnya dan penganiayaan tersebut sampai ke tengah jalan raya, kata seorang warga RT 02 Kelurahan Jingah.
Baca Juga: Ahok Minta Warga Potret Preman yang Lakukan Kekerasan
Sejumlah warga yang geram melihat aksi anak yang durhaka tega menghajar ayah kandungnya langsung menendang pelaku hingga terjatuh. Pelaku lansung diikat dengan tali nylon.
Kejadian tersebut sempat jadi tontonan warga yang berlalu lalang di sekitar kejadian. Beberapa warga langsung menghubungi polisi, tak lama kemudian mobil datang untuk mengamankan pelaku.
"Kalau anak saya itu sepertinya sedang mabuk, dan kalau dia mabuk pasti ngamuk-ngamuk seperti ini. Makanya saya pindah dan bikin rumah baru di Kelurahan Jingah karena tidak ingin berkumpul serumah dengan dia. Setiap dia minta uang kalau tidak dikasih pasti saya yang jadi korban. Anak saya ini sudah sering kali keluar masuk penjara akibat kasus yang sama menganiaya saya," ujar korban.
Istri korban juga mengatakan perut suaminya masih sakit sampai sekarang karena diinjak tersangka waktu mabuk dan ngamuk-ngamuk di rumah. Dia berharap pihak kepolisian dapat menghukum dan tidak mengeluarkannya dari penjara sehingga ada efek jera dan korban berharap agar anak itu bisa dikirim untuk direhabilitasi.
"Saya sudah beberapa kali menyampaikan permohonan kepada dinas terkait untuk merehabilitasi namun sampai saat ini tidak ditanggapi. Saya akan menghadap bupati melaporkan masalah ini kenapa permohonan rehabilitasi anak saya sampai sekarang ini belum ditanggapi," katanya sambil menahan sakit akibat dianiaya anak kandungnya.
Baca Juga: Komnas Perempuan: KUHAP Lebih Lindungi Pelaku Kekerasan Seksual
Sementara dari keterangan seorang warga, yang bersangkutan minum-minuman keras di eks Terminal Wayang saat anak-anak sedang latihan karate. Pelaku sempat mendorong beberapa anak muridnya yang sedang latihan saat itu, namun ditegur oleh pelatih dan diancam akan dilaporkan kepolisi dan tersangka lansung pergi. Mungkin setelah sampai rumah orang tuanya tersangka langsung menganiaya ayah kandungnya.