Polisi hampir rampung melengkapi berkas perkara Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Al Khaththath, tersangka kasus dugaan pemufakatan makar. Setelah selesai, berkas akan akan secepatnya dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
"Sudah pemberkasan ya, penyelesaian pengetikan sudah semua. Nanti berkas selesai, kami kirim ke kejaksaan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (24/4/2017).
Argo belum dapat memastikan kapan berkas tersebut dilimpahkan ke kejaksaan.
"Ya kami maunya cepat. Nanti tunggu aja, (pelimpahan berkas) dikabarin kalau sudah dilakukan," katanya.
Masa penahanan Khaththath telah diperpanjang hingga 20 hari, sejak 18 April 2017. Saat ini, dia mendekam di rumah tahanan Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Polisi menangkap Al Khaththath di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, menjelang demonstrasi pada 31 Maret 2017. Aksi tersebut untuk menuntut Presiden Joko Widodo memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama dari jabatan gubernur Jakarta.
Dia dijerat dengan Pasal 107 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Juncto Pasal 110 KUHP tentang Pemufakatan Makar.
Selain Khaththath, polisi juga menangkap rekannya yang berinisial ZA, IR, V, dan M. Mereka diduga melanggar Pasal 16 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
"Sudah pemberkasan ya, penyelesaian pengetikan sudah semua. Nanti berkas selesai, kami kirim ke kejaksaan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (24/4/2017).
Argo belum dapat memastikan kapan berkas tersebut dilimpahkan ke kejaksaan.
"Ya kami maunya cepat. Nanti tunggu aja, (pelimpahan berkas) dikabarin kalau sudah dilakukan," katanya.
Masa penahanan Khaththath telah diperpanjang hingga 20 hari, sejak 18 April 2017. Saat ini, dia mendekam di rumah tahanan Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Polisi menangkap Al Khaththath di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, menjelang demonstrasi pada 31 Maret 2017. Aksi tersebut untuk menuntut Presiden Joko Widodo memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama dari jabatan gubernur Jakarta.
Dia dijerat dengan Pasal 107 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Juncto Pasal 110 KUHP tentang Pemufakatan Makar.
Selain Khaththath, polisi juga menangkap rekannya yang berinisial ZA, IR, V, dan M. Mereka diduga melanggar Pasal 16 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.