JK Nilai Negara Maju Harus Punya Kedamaian

Minggu, 23 April 2017 | 17:27 WIB
JK Nilai Negara Maju Harus Punya Kedamaian
Wakil Presiden Jusuf Kalla tengah membagikan cemilan kepada para wartawan yang meliputnya di TPS 03 Hotel Dharmawangsa, Pulo, Kebayoran Baru, Rabu (19/4/2017). [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kedamaian merupakan syarat bagi suatu negara dapat meraih cita-citanya menjadi negara maju yang makmur.

"Tidak ada negara yang maju tanpa kedamaian. Kedamaian artinya daling menghormati, hidup rukun dengan sebaik-baiknya, saling mengamalkan keyakinan kita secara baik," kata Wapres saat membuka Pekan Kerukunan Nasional 2017 dan Pembukaan Global Christian Youth Conference di Sintesa Peninsula Hotel, Manado, Minggu (23/4/2017).

Wapres mengatakan dalam menjaga kedamaian dan perdamaian tersebut maka mengutamakan persamaan dan menghormati perbedaan.

Menurut Wapres semua agama mempunyai tujuan yang sama yaitu kebaikan dan tidak ada agama yang menghendaki keburukan.

Agama-agama memiliki persamaan percaya dengan yang maha kuasa, maha pengasih dan maha penyanyang, meskipun dengan istilah dan pemahaman yang berbeda.

Agama juga mempercayai adanya hari kemudian setelah kehidupan. "Artinya apa, apa yang di perbuat didunia ada balasan di hari itu," katanya.

Untuk itu, meskipun secara ritual dan cara beribadah namun demikian saling menghormati dalam perbedaan.

Wapres mengatakan menghormati perbedaan merupakan syarat penting untuk meraih kemajuan suatu bangsa. Toleransi, saling menghormati satu sama lain, menghormati perbedaan.

"Walaupun tentu menghormati artinya tidak mencampuri satu sama lain urusan internalnya, tidak mencela tapi menghormati perbedaan, itulah akan menjadikan masa depan yang baik suatu bangsa," kata Wapres.

Wapres dalam kesempatan itu memuji Sulawesi Utara yang telah mampu menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama, padahal tetangga di Timur dan Selatan, sekitar sempat mengalami konflik pada 15 tahun silam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI