Suara.com - Ratusan ribu warga Prancis yang tinggal di luar negeri seperti Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Kanada menggunakan suaranya dalam Pilpres Prancis Sabtu (22/4/2017) waktu setempat.
Mereka berharap hak politiknya bisa menjegal kandidat presiden Marine Le Pen yang mengusung narasi ekstrim sayap kanan, yakni anti-imigran dan anti-muslim.
"Di Amerika Serikat, Anda bisa melihat apa yang terjadi ketika orang tidak memilih atau menjatuhkan pilihan yang buruk. Kami tidak ingin ada (Donald) Trump (Presiden AS) di Prancis," kata Adrien Gontier warga Prancis yang tinggal di Washington dikutip dari laman AFP.
Hal senada diungkapkan pemilih lainnya, Marianne Hart. Kata dia, orang yang pernah atau tinggal di luar negeri pasti akan menjenggal gelombang global nasionalisme di negaranya.
Baca Juga: Hasil Pertandingan dan Klasemen Liga Inggris 22 April
"Karena mereka memiliki pandangan yang lebih terbuka terhadap dunia," katanya.
Pencoblosan juga sudah dimulai di kepulauan Martinique dan Guadeloupe di Karibia.
Menurut Kedutaan Prancis, jumlah pemilih yang terdaftar di AS bertambah 30 persen dari Pilpres 2012. Saat ini total ada 119.773 pemilih.