Suara.com - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan penghargaan sertifikat Welldone kepada dua penerbang tempur pesawat Sukhoi MK2, Letkol Pnb Anton Pallaguna dan Lettu Pnb Ahmad Finandika.
Pemberian penghargaan itu dilakukan di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/4/2017).
Kedua kru mendapatkan penghargaan lantaran berhasil mendaratkan kembali pesawat SU-30 MK2 saat terjadi accident bird strike (mesinnya kemasukan burung) sehingga menyebabkan satu mesin mati saat gladi bersih peringatan HUT Ke-71 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada 7 April lalu.
"Saya berikan apresiasi kepada personel Skadron Udara 11 Lanud Hasanudin, Makassar atas tindakan yang tepat dan berani pada saat gladi bersih HUT Ke-71 TNI AU, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata KSAU.
Di sinilah profesionalisme para penerbang diuji dengan melakukan tindakan penyelamatan yang dilakukan terhadap alutsista pesawat Sukhoi 30 MK2, ujar Marsekal Hadi Tjahjanto.
Oleh karena itu, kepada Anton Palaguna dan Ahmad Finandika, KSAU mengucapkan terima kasih atas keberhasilannya menyelamatkan diri berikut alutsista yang dioperasikan, sehingga terhindar dari accident yang lebih buruk.
"Ingat, kejadian tersebut bukan karena kehebatan yang dimiliki, tetapi karena Allah SWT, maka kalian terhindar dari malapetaka. Syukuri, sekaligus jadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran yang berharga dan bagikan pengalaman itu kepada air crew sehingga profesionalisme penerbang TNI AU terus meningkat," kata KSAU.
Hadi berharap pengalaman ini dapat memberikan motivasi yang baik kepada seluruh personel TNI AU untuk terus mengembangkan dan mengasah kemampuan yang telah dimiliki agar menjadi profesional sesuai bidang tugasnya.
Mantan Irjen Kemhan mengucapkan terima kasih kepada Pangkoopsau II dan Komandan Lanud Hasanudin, Makassar yang telah berhasil membina satuannya, sehingga alutsista yang dipercayakan dan didukung oleh kualitas personel yang memadai.
Menurut dia tindakan kedua penerbang Sukhoi itu patut diacungi jempol karena tindakannya dalam menyelamatkan diri dan alutsista TNI AU tidak lah mudah.
"Kesulitannya sangat tinggi. Kalau tidak memiliki kemampuan yang profesional, sangat sulit untuk melakukannya. Mereka terbang dan mendarat dengan satu mesin," tuturnya. (Antara)