Setiap hari, Kaswan dan Surini selalu bersama-sama pergi ke kebun. Begitu pula saat pulang, ia juga selalu ditemani sang istri.
Keduanya bagai tak dipisahkan satu sama lain dalam kehidupan. Namun, peluru brigadir polisi berinisial K lah yang akhirnya mampu memutus kisah cinta sederhana mereka.
”Kami ini bodoh, orang bodoh. Dia tak pernah pergi ke mana-mana. Setiap hari kami pergi dan pulang dari kebun selalu bersama. Saya sakit saat menerima kabar istri kecelakaan, tapi nyatanya ditembak,” cecar Kaswan sembari terus menangis.
Kaswan meminta Kapolres Hajat mengusut dan menghukum anak buahnya yang melakukan penembakan terhadap sang istri.
Baca Juga: Hary Tanoe Bikin Syukuran Rayakan Kemenangan Anies di Menteng
Ia berharap Brigadir K maupun polisi lain yang ikut menembak sang istri diganjar seberat-beratnya hukuman.
Kaswan menegaskan, tak bakal sudi dan mengikhlaskan kepergian Surini kalau para serdadu yang memberondong istrinya tak mendapat hukuman setimpal.
"Pak, kami ini buta soal hukum. Kami Cuma minta keadilan. Kami bisa menerima kalau yang menembak dihukum sesuai aturan. Tapi kalau tidak, maka akan lain ceritanya pak,” tegas Kaswan.
Surini sendiri sudah dimakamkan, Selasa malam, di Tempat Pemakaman Umum Belitar.
Kapolres Lubuklinggau Hajat Mabrur Bujangga memastikan bertindak adil dalam mengusut perilaku anak buahnya.
Baca Juga: Inilah Cat Antibakteri Pertama di Indonesia
"Tim Polda Sumsel sudah melakukan pemeriksaan kepada anggota Sabhara yang di duga melanggar protap saat peristiwa itu. Kami juga akan menanggung semua biaya pengobatan korban luka dan turut berbelasungkawa kepada Bapak Kiswan,” tuturnya.