Cerita Polisi Tembak Warga di Mobil Sedan yang Dikira Bandit

Kamis, 20 April 2017 | 19:20 WIB
Cerita Polisi Tembak Warga di Mobil Sedan yang Dikira Bandit
Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meskipun dihadang, tidak ada tanda-tanda orang yang berada di dalam mobil ke luar untuk menunjukkan diri. Polisi makin curiga dan berasumsi ada pelaku kriminal di dalamnya, sampai akhirnya anggota menembak lagi.

Kaca mobil sedan tersebut, kata Rikwanto, gelap.

Kemudian, polisi membuka pintu mobil. Di dalamnya ternyata satu keluarga. Surini meninggal dunia terkena timah panas.

Warga bernama Dewi Alina (40 tahun) mengalami luka tembak di bagian lengan kiri, Novianti (30) tertembak di bagian lengan kanan, bocah bernama Genta (2) luka di bagian kepala setelah terserempet peluru, Indra (33) luka kena peluru di tangan kiri, Gatot alias Diki (30) yang merupakan supir juga kena tembakan di tangan bagian kiri. Sementara Margo dan Galih (7) selamat.

Polri bertanggungjawab atas kasus tersebut.

Saat ini, Polda Sumatera Selatan sedang melakukan investigasi. Investigasi dimulai dari proses razia sampai terjadinya penembakan.

"Dari razia kami dapat keterangan bahwa razia sudah sesuai ketentuan, misalnya ada papan razia di lokasi. Dari penyelidikan sementara, didapatkan keterangan bahwa penembakan dilakukan terlalu cepat. belum muncul ancaman petugas pada waktu itu," kata Rikwanto.

Rikwanto juga menjelaskan profil mobil sedan tersebut.

"Ya, memang mobil itu pelatnya bukan pelat mobil tersebut. Jadi itu bukan pelat asli. Ini yang buat mereka menghindari razia. Pelat Honda City hitam itu, bukan pelatnya. Itu pasangan saja," ujar Rikwanto.

Menurut data Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Polda Sumatera Selatan, nomor pelat nomor polisi mobil sedan itu tidak terdaftar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI