Kenapa Polisi Periksa Tommy Soeharto Bukan di Polda Metro?

Kamis, 20 April 2017 | 19:05 WIB
Kenapa Polisi Periksa Tommy Soeharto Bukan di Polda Metro?
Hutomo Mandala Putra atau yang biasa dipanggil Tommy Soeharto di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Wajib Pajak Besar IV di Jakarta, Kamis (15/9). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ternyata belum lama ini penyidik Polda Metro Jaya memeriksa Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto sebagai saksi kasus dugaan pemufakatan makar untuk tersangka Firza Husein. Firza merupakan ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana.

"Beliau (Tommy) sudah selesai diperiksa ya. Pak Tommy sudah diperiksa (kasus makar)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (20/4/2017).

Argo tidak ingat tanggal pemeriksaan terhadap putra mantan Presiden Soeharto. Seingat Argo, Tommy diperiksa menjelang pilkada Jakarta putaran kedua.

"Seminggu yang lalu ya," kata dia.

Yang menarik, ternyata Tommy tidak diperiksa di Polda Metro Jaya, melainkan di tempat lain. Tapi, Argo tidak mau menyebutkan dimana putra Cendana diperiksa.

"Penyidik ya yang ke sana (mendatangi Tommy)," kata dia.

Argo tidak menjelaskan kenapa penyidik justru yang mendatangi Tommy. "Ya nggak apa-apa. Nggak masalah, saksi ya boleh saja," katanya

Meski penyidik yang menemui Tommy, Argo membantah Polda Metro Jaya memberikan perlakuan istimewa kepadanya.

"Ya nggaklah (tidak diistimewakan)," kata dia.

Tommy diperiksa setelah panggilan pertama mangkir. Panggilan pertama dilakukan pada Jumat (31/3/2017).
 
Dari hasil pemeriksaan, kata Argo, Tommy tidak terbukti terlibat sebagai penyandang dana.
 
"Dari pemeriksaan ya tidak ada kaitannya dengan aliran dana," kata Argo.
 
"Nggak ada. Ada saksi-saksi yang menguatkan itu," Argo menambahkan.

Suara.com - Firza ditangkap bersama 10 tokoh menjelang aksi demo 2 Desember 2016. Namun, polisi melepas Firza setelah menjalani pemeriksaan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Peran Firza dalam kasus ini diyakini sebagai pengumpul dana untuk kegiatan perencanaan makar yang diduga untuk menggulingkan pemerintahan Joko Widodo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI