Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), buka-bukaan kepada Anies Baswedan, orang yang diprediksi akan menggantikan dirinya jadi gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022, terkait program dan APBD Perubahan DKI Jakarta 2018.
"Saya sampaikan (kepada Anies), kita ingin ada Kartu Jakarta Lansia (KJL)," kata Ahok usai bertemu Anies di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2017) pagi.
Sebagai gubernur Jakarta yang sudah menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Jakarta 2018, Ahok ingin Anies tidak kesulitan menjalankan program yang sudah dikampanyekan selama ini.
"Tentu kita mesti duduk bareng. Mesti disampaikan pada partai pendukungnya (Gerindra, PKS dan PAN), jangan sampai deadlock," ujar Ahok.
Baca Juga: Anies Menolak Bicara Program Sebelum Resmi Menang
Pasalnya, Ahok memiliki pengalaman seperti itu, di mana, program yang sudah ia susun, tidak sepenuhnya diterima oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
Menurut pasangan Djarot Saiful Hidayat, jika itu juga dialami oleh Anies dan Sandiaga Uno, maka program yang telah direncanakan akan terbengkalai.
"Kalau sudah berantem, kasihan kan Pak Anies yang baru masuk Oktober. Kayak Pak (Muhamad) Taufik yang nggak mau mau deal APBD-P dengan saya. Ngotot. Saya juga ngotot. Kasihan Pak Anies-nya. Jadi programnya akan gantung di APBD-Pnya," tutur Ahok.