"Tidak salah 'kan, jika saya melihat kepentingan besar ini. Karena itu adalah kerinduan masyarakat yang menginginkan sosok pemimpin baru dan siap tidak siap karena itu adalah kerinduan masyarakat," katanya.
"Sehingga sebagai prajurit, dari sisi itu, mau tidak mau, siap tidak siap, harus dilaksanakan jika diberi restu. Loyalitas antara kepentingan masyarakat dan harapan harus kita lakukan," sambungnya.
Paulus menegaskan bahwa dirinya merupakan putra asli Papua dari suku Kamoro, Kabupaten Mimika memiliki hak yang sama dengan putra Papua lain untuk maju sebagai pemimpin daerah jika masyarakat mempercayakannya. (Antara)