Suara.com - Berdasarkan hasil quick count yang dirilis oleh beberapa lembaga survei menunjukkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno unggul dibandingkan paslon nomer dua yakni Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saifull Hidayat.
Direktur Lembaga Survei Indomatrik Husin Yazid menjelaskan ada tiga faktor yang membuat paslon nomer urut tiga menang versi quick count Pilkada DKI Jakarta.
"Pertama adalah suara yang dulunya ke pasangan Agus-Slyvi sekitar 17 persen itu, 13 persennya ke pasangan Anies-Sandi, terus yang dulunya Golput pindah ke Anies dan Sandi," kata Husin saat konferensi pers di Bangi Kopitiam, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2017).
Kedua, lanjut Husin, paslon Anies-Sandi diuntungkan dengan adanya gerakan antipati dari masyarakat yang mengetahui gerakkan bagi-bagi sembako di masyarakat pada pekan tenang.
Baca Juga: Ahok: Selamat untuk Anies dan Sandiaga....
"Pada saat minggu tenang, tim dari Ahok-Djarot kan sempat bagi-bagi sembako yang harusnya minggu tenang, benar-benar tenang mereka melancarkan money politic, masyarakat ini jadi antipati dengan Ahok-Djarot. Aparat juga mengetahui hal ini tapi seakan-akan melakukan pembiaran," katanya.
Ketiga, terkait sikap Anies yang berwibawa tenang dan sopan ini juga menjadi faktor yang membuat suara pasangan yang diusung partai Gerindra ini mengalami kenaikan dibandingkan putaran yang pertama.
"Jadi, faktor-faktor inilah yang membuat suara Anies dan Sandi terdongkrak berdasarkan quick count hari ini ya," ujar Husin.