Suara.com - Delapan tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi ikut memilih calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Rabu (19/4/2017).
Delapan tahanan tersebut mencoblos di tempat pemungutan suara 19, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. KPK memfasilitasi mereka dalam menyalurkan hak politik di gedung KPK, Jalan H. R. Rasuna Said, Kavling C1, Kuningan.
Usai memilih, Andi Zukarnaen Mallarangeng menyampaikan harapan kepada pemimpin Jakarta yang akan datang.
"Ya, siapapun yang menang, berbuat terbaik untuk Jakarta. Untuk kita semua ya," kata Andi sambil menuju ke mobil tahanan KPK.
Delapan tahanan kasus korupsi yang mencoblos yaitu Patrialis Akbar, Fahmi, Andi Zulkarnaen Mallarangeng, Marisi Matondang, Ramapanicker Rajamohanan Nair, M. Sanusi, M. Adami Okta, dan Andi Taufan Tiro.
Andi bersama enam tersangka usai mencoblos tadi, beraksi, dengan memberikan salam tiga jari. Salam tiga jari merupakan salam khas pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat.
Patrialis Akbar tidak mau bicara usai memberikan hak pilih. Dia langsung masuk ke rumah tahanan KPK.
Pada pilkada putaran pertama, 15 Februari, pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat menang telak di TPS 19.
Ahok-Djarot didukung 52 suara, sedangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno didukung 29 suara.
Ketika itu, ada 87 surat suara yang sah dan dua suara tidak sah.
Tahanan yang hari itu mengikuti pemilihan sebanyak tujuh orang.