Datangi TPS Pluit, Ahok Tak Pakai Baju Kotak-kotak

Rabu, 19 April 2017 | 08:42 WIB
Datangi TPS Pluit, Ahok Tak Pakai Baju Kotak-kotak
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di TPS Pluit, Penjaringan Jakarta Utara, Rabu (19/4/2017). [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara nomor 54, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (19/4/2017) pukul 7.55 WIB.

Berdasarkan pengamatan Suara.com, Ahok mencoblos bersama istrinya Veronica Tan dan putra sulungnya Nicholas Sean Purnama. Ketiganya berjalan kaki dari kediaman yang berjarak sekitar 200 meter dari TPS.

Kali ini, Ahok dan keluarga tidak mengenakan pakaian kemeja kotak-kotak, ciri khas pasangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Ahok mengenakan kemeja panjang berwarna biru muda, Veronica memakai kebaya berwarna putih dan anakanya pakai kaos berwarna putih.

Kepada wartawan saat ingin menuju ke TPS, Ahok mengatakan sengaja tidak mengenakan pakaian kotak-kotak. Hal ini dikarenakan untuk mempersatukan warga Jakarta setelah pemilihan.

Baca Juga: Polda Metro Belum Dapat Laporan Aksi Tamasya Al Maidah

"Kan kita nggak ada pemilihan lagi abis ini kan," kata Ahok dilanjutkan tertawa.

Ia mengimbau warga Jakarta untuk datang ke TPS untuk memberikan hak pilihnya. Menurutnya, satu suara warga Jakarta dapat membawa perubahan di ibu kota.

"Saya imbau warga DKI nggak takut datang ke TPS, karena suara yang diberikan mempunyai damapak yang penting untuk kemajuan DKI," kata Ahok.

Selanjutnya, Ahok mengajak masyarakat untuk sama-sama mengawal proses pemilihan. Setelah memilih, warga diharapkan ikut menyaksikan proses perhitungan suara.

"Kalau ada hambatan ya lapor, karena disitu ada petugas, aparat. Kalau bisa setelah milih jangan pulang, harus diawasin pemilihan suarnaya. Apakah betul kertas suara sudah benar," kata Ahok.

"Jadi anda bisa awasin, anda bisa ambil foto ini bukti kejahatan bisa proses pidana. Setiap suara pasti berarti," Ahok menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI