Suara.com - Menjelang hari pemungutan suara, calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap pengalaman dan perasaannya menjadi kandidat gubernur di Ibu Kota. Menurutnya, sebelum dirinya ditunjuk sebagai calon gubernur mendampingi Sandiaga Uno oleh Partai Gerindra dan PKS, ia sudah menduga bahwa tensi politik Pilkada DKI akan tinggi.
"Saya dulu di kantor, saya bilang Pilkada di Jakarta pasti akan ketat. Saya nggak membayangkan yang diomongin itu saya," kata Anies, saat makan malam bersama sejumlah tokoh di Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017) malam.
Setelah benar-benar menjadi kandidat, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu akhirnya menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas semua dampak dari dinamika politik Jakarta.
"Kita bicara toleransi, persatuan, selama tujuh bulan ini. Kita mengirimkan pesan-pesan kepada seluruh Indonesia, yang dicalonkan jubirnya Pak Jokowi, yang satu jubirnya Pak Prabowo," ujar Anies.
Ia pun mengapresiasi sejumlah tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut. Menurut Anies, pertemuan ini bukan sekadar (dalam rangka) berpolitik, melainkan juga bernegara. Sebab yang hadir bukan hanya tokoh dari Partai Gerindra, PKS, PAN dan Perindo, melainkan juga puluhan anggota DPR dan DPRD lintas provinsi.
"Anggota DPRD kabupaten/kota, provinsi dan DPR RI, iuran untuk kemenangan ini. Iuran se-Indonesia. Inilah gotong-royong. Yang menggerakkan bukan profesional bayaran, tapi hati orang yang mengharapkan perubahan," tutur Anies.
"Malam ini kita berkumpul, bahwa ini adalah sebuah gerakan kolosal. Dan tidak kalah penting dari luar Jakarta pun berbondong-bondong datang. Kami melihat ini bukan kerja dua orang. Ini kerja jutaan orang di Indonesia yang ingin mengembalikan keadilan," ujar Anies menambahkan.
Seperti diketahui, tim inti dari pasangan Anies-Sandiaga berkumpul di rumah makan Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (18/4) malam. Pertemuan itu dihadiri oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, juga Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo.
Selain para pimpinan partai pendukung pasangan calon nomor urut tiga, hadir pula sejumlah tokoh seperti Amien Rais, Hidayat Nur Wahid, Ahmad Muzani, Eko 'Patrio', Muhammad Taufik, serta sejumlah anggota DPR RI. Pertemuan tersebut terlihat berlangsung hangat dan penuh suasana kegembiraan.