Astaga, Bayi Mungil Ini Dituduh Kedubes AS sebagai Teroris

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 18 April 2017 | 19:37 WIB
Astaga, Bayi Mungil Ini Dituduh Kedubes AS sebagai Teroris
Harvey Kenyon-Cairns (tengah) digendong sang ibu dan kakeknya Paul Kenyon (kanan). Bayi usia tiga bulan itu dituduh teroris oleh Kedubes AS di London, Inggris. [The Guardian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi berusia tiga bulan dituduh sebagai teroris dan menjalani interogasi di kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di London, Inggris. Itu setelah sang kakek salah mengisi formulir ESTA milik sang bayi untuk mendapatkan visa.

Formulir Electronic System for Travel Authorization (ESTA) adalah sistem pendataan daring yang diterapkan AS untuk memeriksa calon wisatawan sebelum masuk mengunjungi negeri Paman Sam tersebut.

Bayi bernama Harvey Kenyon-Cairns, seperti dilansir The Telegraph, Senin (17/4/2017), sebenarnya tiga hari ke depan akan ikut kakak, orangtua, dan kakek-neneknya ke Florida, AS.

Namun, jelang keberangkatan, ibu dan kakeknya bernama Paul Menyon mengakui belum mendapatkan visa. Mereka malah mendapat surat pemanggilan untuk Harvey Kenyon-Cairns agar datang ke kedutaan AS.

Baca Juga: Ditanya Doa Khusus Apa Sebelum Nyoblos, Jawaban Ahok Bikin Ngakak

Setelah ketiganya berada di kedutaan, barulah mereka mengetahui terdapat kesalahan dalam pengisian formulir ESTA sehingga sang bayi yang tak tahu apa-apa itu dituduh teroris.

Dalam formulir ESTA milik Harvey yang diisikan sang kakek, terdapat pertanyaan: Apakah Anda terlibat atau pernah terlibat kegiatan teroristik, spionase, genosida, atau sabotase?

Sang kakek mengakui salah memasukkan jawaban, dari seharusnya “tidak” menjadi “iya”. Kontan, jawaban tersebut membuat staf kedutaan AS kaget dan memanggil sang pemohon yang ternyata masih bayi.

“Saya sudah mengakui salah, tapi mereka tak mau mengeluarkan visa untuk cucuku itu. Aku tak percaya, apakah mereka berpikir bayi berusia tiga bulan bisa melakukan aksi terorisme?” tutur Paul Menyon.

Karena kesal, sang kakek pun melontarkan sindiran kepada Kedubes AS.

Baca Juga: Alasan Warga Masih Terima Duit dari Calon Gubernur Jakarta

“Yah, saat diinterogasi, bayi Harvey sudah bersikap baik. Dia tak sekali pun menangis saat diinterogasi. Cucuku sama sekali tak pernah terlibat aksi teroristik, genosida, atau spionase. Tapi, yah, aku memang tak memberitahu mereka bahwa cucuku pernah menyabotase sejumlah popok,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI