Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengimbau warga Jakarta tidak takut pergi ke tempat pemungutan suara pada Rabu (19/4/2017) untuk memberikan hak pilih. Tjahjo memastikan aparat keamanan siap melindungi warga dari upaya intimidasi.
"Masyarakat jangan takut untuk datang ke TPS karena kepolisian, TNI, Satpol PP ada di tiap-tiap TPS dan saksi dari masyarakat dan saksi kedua pasangan calon juga ada," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2017).
Tjahjo mengatakan pemerintah dan penyelenggara pilkada sudah memoptimalkan agar setiap warga yang punya hak pilih dapat menggunakan suara.
Apabila ada warga yang namanya belum tercatat dalam daftar pemilih tetap, diharapkan untuk tetap datang dengan membawa semua kelengkapan administrasi.
"Kalau dia tidak sempat merekam data, yang kemarin jam 12 baru di buka, sekarang jam 10 pagi, bawa KTP, surat keterangan yang terdata. Yang penting dia penduduk DKI," katanya.
Tjahjo berharap permasalahan yang terjadi di pilkada putaran kedua tak terulang lagi.
"Jadi jangan sampai ada satupun warga di yang tida bisa meenggunakan hak pilih. Ini komitmen antara kami dengan KPUD DKI," kata Tjahjo.
Tjahjo juga mengimbau warga luar Jakarta jangan mau dimobilisasi untuk datang ke TPS-TPS, besok, dengan alasan untuk membantu pengawasan.
"Iya (minta masyarakat tidak datang ke Jakarta)," katanya.
Tapi, kewenangan untuk mencegah kedatangan warga luar ada pada aparat keamanan.
"Itu juga kewenangan kepolisian untuk cegah, ini kita tunggu hari h-nya kok jangan sampai membangun opini. Wajar karena pilkada DKI ini aromanya, aroma pilpres," kata Tjahjo.
Pilkada Jakarta diikuti pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.