Suara.com - Kerajaan Inggris diam-diam menggelontor bantuan sebesar 4 juta poundsterling atau setara Rp66,9 miliar untuk Korea Utara sepanjang lima tahun terakhir. Ini diketahui setelah ketegangan Amerika Serikat-Korut pecah akibat uji coba rudal nuklir Kim Jong Un.
Kebijakan ini dikritik keras publik Negri Ratu Elizabeth. Pasalnya, sebagian besar bantuan yang digelontorkan ke Korut merupakan hasil pajak rakyat Inggris.
Mantan Menteri Pertahanan Inggris Sir Gerald Howarts salah satu yang menentang keras kebijakan ini. Menurutnya, sangat tak mungkin memberikan bantuan dari hasil pajak rakyat kepada negara yang mengancam akan menyerang Barat dan sekutunya.
"Sangat absurd jika terus melanjutkan memberikan bantuan kepada Korea Utara. Memang banyak rakyat miskin di sana akibat rezim diktator, tapi ingat, negara tersebut merupakan sarang komunis," kata Gerald.
Baca Juga: Uji Coba Misil Korea Utara Gagal
"Mereka sedang membangun proyek misil nuklir untuk ditembakkan ke Amerika Serikat, mereka juga membuat kawasan regionalnya kacau, lalu kenapa kita berikan mereka bantuan?," lanjutnya.
Rencananya, Gerald akan mendesak legislatif Inggris untuk secepatnya menghentikan program bantuan ke Korut. Kata dia, bujet tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan lain di dalam negeri.
"Kami akan mendesak legsilasi untuk menghentikan bantuan tersebut. Uangnya bisa diprioritaskan untuk pertahanan atau sosial," tutupnya. (Dailymail)
Baca Juga: Donald Trump Sebut Korea Utara Sedang Cari Masalah