Suara.com - Panitia pengawas pemilu di Kepulauan Seribu mengamankan sebanyak 23 ekor sapi yang diduga berasal dari pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Tapi belum didapatkan konfirmasi mengenai tujuan pengiriman sapi ke daerah tersebut menjelang pilkada putaran kedua.
Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno sudah mendapatkan info peristiwa tersebut. Jika pengiriman sapi tersebut merupakan bagian dari usaha untuk mencari dukungan, Sandiaga sangat menyayangkannya.
"Saya sangat prihatin. Ini menciderai demokrasi kita dan mendegradasikan nilai demokrasi kita," kata Sandiaga di Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2017).
Sandiaga mengaku selama delapan belas bulan mengikuti proses pilkada tidak pernah menempuh praktik-praktik curang untuk mencari dukungan warga.
"Sayangnya ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan membajak. Hari ini saya dengar sudah ada laporan bagi-bagi uang, jadi nanti siang kita dapat laporannya dari relawan," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengatakan pendukungnya sejak awal telah bergerak ke lapangan untuk memantau proses pilkada.
"Sekarang itu relawan yang bergeraknya masif, itu juga ada sapi yang relawan temukan," Sandiaga menambahkan.
Sapi-sapi yang diamankan sejak Senin (17/4/2017) tersebar di Pulau Tidung dan Pulau Pramuka.