Bantah Ada Pembagian Sembako, Begini Penjelasan PPP Kubu Romi

Senin, 17 April 2017 | 23:17 WIB
Bantah Ada Pembagian Sembako, Begini Penjelasan PPP Kubu Romi
Penjelasan mengenai keberadaan sembako di kantornya oleh Ketua DPC PPP Jakarta Selatan dari kubu Romahurmuziy, Syaiful R Dasuki, Senin (17/4/2017) malam. [Suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Jakarta Selatan, Syaiful R Dasuki, membantah isu yang beredar mengenai pembagian sembako kepada warga di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin (17/4/2017) pagi tadi.

"Sama sekali kami tidak ada pembagian sembako. Kami sedang konsolidasi internal di tingkat ranting (kelurahan). Ini bagian musyawarah cabang dan anak cabang di Jakarta Selatan, sebagai agenda internal PPP secara nasional," kata Syaiful di Jalan Margasatwa Barat Nomor 24A, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2017) malam.

Syaiful menegaskan, mengenai sembako yang berada di kantor DPC PPP Jakarta Selatan adalah sebagai agenda rutin konsolidasi ranting yang sudah berjalan di 25 kelurahan di Jakarta Selatan. Acara ini sekaligus juga untuk memperingati Isra Mi'raj.

"Ini sebagai kegiatan rutin DPC PPP. Sudah beberapa minggu yang lalu berjalan. Kami lakukan istighosah untuk persatuan Jakarta, di mana dalam setiap acara kami juga melakukan pembagian 'berkat', itu istilah Betawi, berupa bahan sembako. Umumnya dilakukan oleh masyarakat Betawi Muslim yang menjadi konstituen utama kami di Jakarta Selatan," ujar Syaiful.

Syaiful menegaskan, pihaknya di masa tenang Pilkada DKI 2017 ini sama sekali tidak membagi-bagikan sembako tersebut. Pihaknya menyimpan sembako di kantor DPC PPP untuk rencana kembali melakukan acara konsolidasi tersebut seusai Pilkada.

"Ini rencana kami akan melanjutkan agenda pasca-pilkada, dan menghormati minggu tenang. Jadi karena itu, perlu kami simpan terlebih dahulu di kantor kami, untuk persiapan pelaksanaan (kegiatan) selanjutnya pasca-pilkada 19 April 2017," kata Syaiful.

Selanjutnya, Syaiful menyayangkan bahwa kantor DPC PPP Jakarta Selatan itu disebut oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai kantor DPC di bawah kepemimpinan kubu Abraham Lunggana (Lulung).

"Kami juga tidak dapat memahami adanya pihak yang mengatasnamakan DPC PPP Jakarta Selatan di bawah kepimpinan H Lulung. Itu cuma ada kami DPC PPP Jakarta Selatan yang berhak atas kantor itu," ujar Syaiful.

"Kami sering melakukan rapat-rapat internal di sana. Baru kemarin saja kami rapat internal," tutur Syaiful menambahkan.

Sementara itu, Syaiful pun meminta kepada aparat kepolisian untuk membantu terkait penyegelan kantor DPC PPP Jakarta Selatan yang dilakukan oleh warga tersebut.

"Kami akan menjaga amanah yang diberikan kepada kami di kantor DPC PPP Jakarta Selatan ini. Kami minta bantuan aparat kepolisian untuk bantu menjaga kantor kami dari pihak yang tidak bertanggungjawab," ujar Syaiful.

Diketahui sebelumnya, siang tadi, Ketua DPC PPP Jakarta Selatan Hadi mengatakan bahwa pintu kantor disegel karena telah dijadikan tempat penampungan sembako.

"Berawal dari laporan masyarakat yang menyaksikan keanehan pada jam 02.00 dini hari tadi. Ada tujuh buah truk di kantor DPC menurunkan bahan-bahan sembako," kata Hadi yang berasal dari kubu Abraham Lunggana.

Setelah mendapatkan laporan, menurut Hadi, pihaknya mengecek langsung ke lokasi pada jam 06.30 WIB.

"Benar, memang ada banyak tumpukan sembako di dalam kantor," ujar Hadi.

Menurut Hadi pula, sembako tersebut dapat masuk dengan cara merusak pintu kantor. Dia menambahkan bahwa sebagian sembako diketahui telah dibagi-bagikan kepada warga di Jagakarsa.

"Sebagian sudah ada yang keluar sembako (itu), disebarkan ke masyarakat. Kemudian ini yang memancing masyarakat marah," ujar Hadi.

Hadi mengatakan, sebagian warga marah lantaran ada aksi bagi-bagi sembako di hari tenang, jelang pencoblosan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang akan dilaksanakan pada Rabu (19/4/2017).

"Masyarakat marah karena ini masa tenang. (Harusnya) Tidak ada kegiatan apa pun yang sifatnya politik. Apalagi kemarahan masyarakat ditambah karena di antara mereka yang menerima diajak untuk memilih paslon nomor dua oleh mereka yang memberikan sembako," kata Hadi.

Karena itulah, kata Hadi, warga pun menyegel pintu kantor itu. Kasus bagi-bagi sembako itu pun kemudian dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu Jakarta Selatan.

"Jadi itu yang menimbulkan masyarakat marah. Jadi saya mengantisipasi kejadian tidak diinginkan dan saya menenangkan masyarakat, agar tidak terjadi apa-apa. Untuk kemudian sudah dilaporkan secara administrasi kepada pPanwas," kata Hadi.

Disebutkan lagi, sembako yang tersisa di kantor DPC PPP itu sendiri antara lain berisi minyak goreng, gula pasir, serta beras.

"Ada juga yang sudah dibungkus rapi berbentuk paket. Yang di dalam dus-dus juga ada," ujar Hadi.

Hadi mengatakan, paket sembako yang dibagi-bagikan kepada warga itu memang tidak bertuliskan nama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta tertentu.

"Tidak ada (dalam paket sembako dicantumkan pilih salah satu paslon). Tapi itu diungkapkan ketika (sembako) dibagikan, dengan pesan untuk memilih paslon nomor dua saat mereka berikan," ujar Hadi.

Hadi pun menduga sembako ini dibagikan oleh pengurus PPP kubu Romahumuziy.

"Ini sembako dibagikan oleh PPP Romi. Ada tanda bukti penerima dari mobil yang menurunkan sembako. Kami dapatkan tanda bukti. Ada tanda tangan penerima, ditujukan kepada Ketua DPC PPP kubu Romi," ujar Hadi.

"Apa saja barangnya, jumlahnya berapa, itemnya berapa, ada semua," Hadi menambahkan.

Hadi pun mengatakan bahwa Lulung juga sudah mengecek ke lokasi tersebut sekitar pukul 12.30 WIB siang tadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI