Ahok-Djarot Diduga Bagi-bagi Sembako, Sandi: Saya Prihatin

Senin, 17 April 2017 | 14:35 WIB
Ahok-Djarot Diduga Bagi-bagi Sembako, Sandi: Saya Prihatin
Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno. [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seminggu terakhir, Jakarta banjir bagi-bagi sembako gratis kepada warga. Hal ini terkait dengan pencoblosan pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang semakin dekat, yakni pada tanggal 19 April 2017.

Pihak pasangan Anies-Sandi, melihat penyebaran sembako gratis tersebut diduga kuat dilakukan oleh tim pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Menanggapi itu, calon wakil gubernur Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno mengaku merasa prihatin. Pasalnya, itu merupakan perbuatan yang melanggar aturan Pilkada.

"Inilah yang membuat saya prihatin dan terenyuh. Akhirnya kita tereduksi. Proses (demokrasi) kita yang sangat cantik ini selama 18 bulan," kata Sandiaga di BSI, Jalan Outer Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (17/4/2017).

Baca Juga: Jokowi Putuskan Biaya Pengobatan Novel Baswedan Dibayar Negara

Secara prinsip, lanjut pasangan Anies Baswedan, Ahok-Djarot pun tentu tidak setuju dengan praktek yang diduga telah dilakukan oleh pendukungnya. Di mana, untuk memenangkan pertarungan, cara yang tidak benar pun dilakukan.

"Warga Jakarta kan sudah terbiasa dengan demokrasi yang sudah semakin matang, dirusak pada saat-saat terakhir. Saya prihatin sekali dan saya himbau seruan, sudahilah. Kan Pilkada bukan ini (Jakarta) saja. Pilkada kan akan ada di ratusan daerah ke depan," ujar Sandiaga.

Sebagai Ibukota negara, Jakarta harus bisa menjadi contoh bagi semua daerah di Indonesia. Bahkan, menilai demokrasi Indonesia, masyarakat dunia, melihat pertama kali ke Jakarta.

"Masa Jakarta tunjukkan kekonyolannya seperti ini, dan malu kita, harusnya malu sama warga Indonesia dan dunia yang lagi melihat," tutur Sandiaga.

Selain itu, kata dia, mempertontonkan kualitas buruk politik Ibu kota menjadi contoh yang sangat buruk bagi generasi muda ke depan. Politik yang harusnya menjadi media bagi mereka yang ingin mengabdi kepada negara, justru diciderai dengan segala kecurangan.

Baca Juga: Jarang Bercuit, Ahmad Dhani Getol Bikin Polling Ahok VS Anies

"Gimana kita menarik orang-orang bagus ke politik, kalau misalnya setelah orang berproses 18 bulan dihancurkan kariernya cuma karena serangan money politic yang dilakukan di last minutes," ujar Sandiaga.

Dia menambahkan, "Kalau mau membantu, kenapa enggak dilakukan dulu-dulu? Kenapa baru sekarang beli suara? Janganlah cederai demokrasi kita dengan kegiatan yang sangat kontra produktif."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI