Mobil Avanza tanpa nomor polisi itu terbakar di dekat acara pengajian yang dihadiri pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab di Jalan M. T. Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2017), dini hari.
Peristiwa menghebohkan tersebut terjadi usai Rizieq memberikan tausiyah atau ketika dia hendak menutup acara.
"Sekitar jam 12 lewat 5 menit acara (Isra Miraj) selesai. Beliau (Rizieq) tutup dengan doa. Waktu ingin tutup doa saya dengar suara ledakan. Kawan saya ini dan jemaah bahkan juga mendengarkan suara yang sama," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah Front Pembela Islam DKI Jakarta Habib Muchsin Alatas dalam konferensi pers di Aula Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2017).
Suara ledakan terdengar dari dalam mobil yang mulai dilalap si jago merah. Meski tidak terdengar keras, suara tersebut menambah ketegangan.
"Karena massa membludak luar biasa, maka kami pakai toa (pengeras suara). Suara toa memang kencang sehingga suara ledakan agak tertutup. Saya tapi dengar dan saya bisikan ke Habib Rizieq sehingga mempercepat doanya," katanya.
Kejadian benar-benar di luar dugaan. Sebagian jamaah pengajian panik. Yang membuat mereka semakin panik, mobil yang terbakar posisinya bergerak mundur ke arah tempat parkir sepeda motor di tepi jalan.
"Begitu api sudah berkobar-kobar tahu-tau mobil ini mundur saja. Di belakangnya itu umat sedang berdoa," kata dia.
Sebagian laskar FPI cepat-cepat mengevakuasi sepeda motor agar tidak tertabrak mobil tersebut. Sementara laskar yang lain dibantu jamaah berusaha memadamkan api.
"Itu mobil mundur kena motor sehingga macet. Laskar menyelamatkan motor-motor. Mobil kami ganjel dengan batu. Kami matikan kerjasama dengan umat jemaah ada yang pakai gelas Aqua," kata dia.
Sampai akhirnya, laskar dan jamaah pengajian berhasil memadamkan api.
Setelah itu, situasi menjadi panas. Laskar langsung siaga. Mereka memeriksa kendaraan-kendaraan yang berada di lokasi. Ketika memeriksa dua mobil jenis Toyota kijang yang diparkir di dekat kendaraan jamaah, mereka menemukan benda mencurigakan. Di dalam kedua mobil ditemukan beberapa jerigen penuh bahan bakar minyak.
"Karena beresiko, laskar kami mengecek mobil itu. Kemudian masuk ke kolong mobil dan dia (laskar FPI) senter. Ternyata di senter ke dalam mobil penuh bensin. Ada empat jerigen bensin di satu mobil. Dan satu mobil lima sampai enam jerigen," kata dia.
Muchsin menyebut ketika kasus mobil terbakar terjadi tidak ada satu pun polisi yang berada di TKP. Polisi yang awalnya menjaga area sekitar pengajian, kata Muchsin, ditarik untuk menangani tawuran warga di dekat Rumah Sakit Budi Asih, Jalan Dewi Sartika.
"Ada tawuran di RS Budi Asih. Malemnya polisi yang jaga di lokasi ditugaskan ke (lokasi) tawuran. Pas polisi sepi terjadilah kejadian itu," katanya.
Polisi, katanya, baru datang ke tempat TKP kebakaran pukul 03.00 WIB.
"Habib Rizieq panggil saya dan sepakat untuk semuanya mundur dan serahkan ke polisi. Mereka baru tiba jam 3 subuh. Saat kejadian saya yakin intel banyak di situ," kata dia.
FPI terus menerus mengumpulkan informasi. Dari informasi saksi, ada tiga orang yang tindak tanduknya mencurigakan.
Tiga orang ini diyakini tahu terlibat kasus itu.
Menurut Muchsin kalau mereka merupakan korban mobil terbakar secara tak sengaja, tentunya panik dan meminta pertolongan kepada warga yang berada tak jauh dari lokasi.
"Logikanya kalau itu aparat yang mengamankan itu mobil direm tangan, atau kalau terbakar mereka dekati banyak orang minta tolong," kata dia.
Muchsin kemudian menyebut ciri-ciri ketiga orang tersebut. Mereka berbadan tinggi dan besar serta posturnya tegap.
"Orang itu tinggi besar tiga-tiganya sama lari ke sana. Saya kurang tahu jelas pakaiannya karena malam itu gelap tak ada lampu," kata dia.
Kasus tersebut sekarang sedang dalam penanganan kepolisian.
Peristiwa menghebohkan tersebut terjadi usai Rizieq memberikan tausiyah atau ketika dia hendak menutup acara.
"Sekitar jam 12 lewat 5 menit acara (Isra Miraj) selesai. Beliau (Rizieq) tutup dengan doa. Waktu ingin tutup doa saya dengar suara ledakan. Kawan saya ini dan jemaah bahkan juga mendengarkan suara yang sama," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah Front Pembela Islam DKI Jakarta Habib Muchsin Alatas dalam konferensi pers di Aula Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2017).
Suara ledakan terdengar dari dalam mobil yang mulai dilalap si jago merah. Meski tidak terdengar keras, suara tersebut menambah ketegangan.
"Karena massa membludak luar biasa, maka kami pakai toa (pengeras suara). Suara toa memang kencang sehingga suara ledakan agak tertutup. Saya tapi dengar dan saya bisikan ke Habib Rizieq sehingga mempercepat doanya," katanya.
Kejadian benar-benar di luar dugaan. Sebagian jamaah pengajian panik. Yang membuat mereka semakin panik, mobil yang terbakar posisinya bergerak mundur ke arah tempat parkir sepeda motor di tepi jalan.
"Begitu api sudah berkobar-kobar tahu-tau mobil ini mundur saja. Di belakangnya itu umat sedang berdoa," kata dia.
Sebagian laskar FPI cepat-cepat mengevakuasi sepeda motor agar tidak tertabrak mobil tersebut. Sementara laskar yang lain dibantu jamaah berusaha memadamkan api.
"Itu mobil mundur kena motor sehingga macet. Laskar menyelamatkan motor-motor. Mobil kami ganjel dengan batu. Kami matikan kerjasama dengan umat jemaah ada yang pakai gelas Aqua," kata dia.
Sampai akhirnya, laskar dan jamaah pengajian berhasil memadamkan api.
Setelah itu, situasi menjadi panas. Laskar langsung siaga. Mereka memeriksa kendaraan-kendaraan yang berada di lokasi. Ketika memeriksa dua mobil jenis Toyota kijang yang diparkir di dekat kendaraan jamaah, mereka menemukan benda mencurigakan. Di dalam kedua mobil ditemukan beberapa jerigen penuh bahan bakar minyak.
"Karena beresiko, laskar kami mengecek mobil itu. Kemudian masuk ke kolong mobil dan dia (laskar FPI) senter. Ternyata di senter ke dalam mobil penuh bensin. Ada empat jerigen bensin di satu mobil. Dan satu mobil lima sampai enam jerigen," kata dia.
Muchsin menyebut ketika kasus mobil terbakar terjadi tidak ada satu pun polisi yang berada di TKP. Polisi yang awalnya menjaga area sekitar pengajian, kata Muchsin, ditarik untuk menangani tawuran warga di dekat Rumah Sakit Budi Asih, Jalan Dewi Sartika.
"Ada tawuran di RS Budi Asih. Malemnya polisi yang jaga di lokasi ditugaskan ke (lokasi) tawuran. Pas polisi sepi terjadilah kejadian itu," katanya.
Polisi, katanya, baru datang ke tempat TKP kebakaran pukul 03.00 WIB.
"Habib Rizieq panggil saya dan sepakat untuk semuanya mundur dan serahkan ke polisi. Mereka baru tiba jam 3 subuh. Saat kejadian saya yakin intel banyak di situ," kata dia.
FPI terus menerus mengumpulkan informasi. Dari informasi saksi, ada tiga orang yang tindak tanduknya mencurigakan.
Tiga orang ini diyakini tahu terlibat kasus itu.
Menurut Muchsin kalau mereka merupakan korban mobil terbakar secara tak sengaja, tentunya panik dan meminta pertolongan kepada warga yang berada tak jauh dari lokasi.
"Logikanya kalau itu aparat yang mengamankan itu mobil direm tangan, atau kalau terbakar mereka dekati banyak orang minta tolong," kata dia.
Muchsin kemudian menyebut ciri-ciri ketiga orang tersebut. Mereka berbadan tinggi dan besar serta posturnya tegap.
"Orang itu tinggi besar tiga-tiganya sama lari ke sana. Saya kurang tahu jelas pakaiannya karena malam itu gelap tak ada lampu," kata dia.
Kasus tersebut sekarang sedang dalam penanganan kepolisian.
Tiga mobil yang ditemukan di lokasi sekarang diamankan di Polres Jakarta Timur. Polisi sudah memeriksa beberapa saksi mata. Tetapi, sejauh ini polisi belum menyimpulkan motif kasus tersebut serta siapa pemilik mobil.