Ada Kemungkinan Serangan Hebat Jelang Hari H Pilkada Jakarta

Minggu, 16 April 2017 | 19:20 WIB
Ada Kemungkinan Serangan Hebat Jelang Hari H Pilkada Jakarta
Ilustrasi KPU [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ‎Pengamat politik dari lembaga survei New Indonesia David Haerantula‎ memprediksi terjadi serangan hebat dari tim kandidat gubernur dan wakil gubernur Jakarta untuk menjatuhkan lawan dalam dua hari ke depan menjelang pilkada Rabu (19/4/2017).

"Pengamatan kami kemungkinan upaya-upaya semacam itu dari masing-masing pasangan calon cukup masif dilakukan untuk memenangkan pertempuran," kata David di restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2017).‎

Namun, dia tidak menyebut jenis serangan yang diprediksi muncul.

Jelang hari H pilkada, marak kegiatan membagi-bagikan sembako dengan harga murah kepada warga. Menurut David aksi tersebut merupakan bagian dari usaha untuk menang.

"Menurut saya itu adalah bagian dari proses pemenangan. Tapi saya tidak mengatakan bahwa salah satu paslon itu terlibat, atau itu dilakukan oleh paslon. Saya nggak tahu apakah ada strategi-strategi politik tertentu yang dilakukan diluar pemahaman kami. Bisa saja dengan menyebarkan sembako," kata dia.

Lembaga New Indonesia merilis hasil survei yang mereka lakukan pada 2-9 April. Berdasarkan hasil survei, jika pilkada dilakukan pada waktu survei berlangsung, Anies - Sandiaga memenangkan pilkada putaran kedua melawan Ahok - Djarot.

"Hasil survei, tingkat elektabilitas Anies-Sandi unggul jauh diatas Ahok-Djarot. Seandainya. Hari ini dilaksanakan pilkada Jakarta putaran kedua, sebesar 53,5 persen responden memilih Anies-Sandiaga, dan 38,7 responden memilih Ahok-Djarot, dan sisanya 7,8 persen undecided atau menyatakan belum punya pilihan, bingung dan rahasia," kata David.

Dalam survei, New Indonesia menemukan sebanyak 94,2 persen responden menyatakan bahwa mereka sudah mantap memilih Anies-Sandiaga. Responden yang menyatakan masih mungkin berubah sekitar enam persen. 

Baca Juga: Said Aqil: Apapun Hasil Pilkada Jakarta Harus Dihormati

Survei juga menggambarkan alasan responden lebih banyak memilih Anies-Sandiaga ketimbang Ahok-Djarot.

"Alasan utama responden memilih Anies-Sandi selain faktor latar belakang agama 41,2 persen, juga faktor program kerja yang ditawarkan paslon tersebut 24,5 persen. Kemudian faktor kepribadian 12,3 persen dan faktor kapabilitas 9,8 persen," ujar dia.

Lebih jauh, David membantah lembaga surveinya berafiliasi ke tim Anies-Sandiaga.

"Kami bukan lembaga survei yang mendukung pasangan Anies-Sandi. Kami bekerja untuk meneliti peristiwa-peristiwa pilkada ini," tutur dia.

Populasi dari survei ini adalah seluruh penduduk DKI yang namanya telah tercantum dalam daftar pemilih tetap dengan jumlah responden 440 orang. Survei dilakukan melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi stage random sampling). Survei dilakukan padda tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 4,8 persen.

Baca Juga: Ahok Takut Ini Jika Blusukan ke Rusun saat Pilkada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI