Survei New Indonesia Anies Kalahkan Ahok, Apa Sebabnya?

Minggu, 16 April 2017 | 16:04 WIB
Survei New Indonesia Anies Kalahkan Ahok, Apa Sebabnya?
Suasana Debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang pilkada Jakarta sejumlah lembaga merilis hasil survei terhadap elektoral pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

Hari ini, lembaga New Indonesia merilis hasil survei yang mereka lakukan pada 2-9 April. Berdasarkan hasil survei, jika pilkada dilakukan pada waktu survei berlangsung, Anies - Sandiaga memenangkan pilkada putaran kedua melawan Ahok - Djarot.

"Hasil survei, tingkat elektabilitas Anies-Sandi unggul jauh diatas Ahok-Djarot. Seandainya. Hari ini dilaksanakan pilkada Jakarta putaran kedua, sebesar 53,5 persen responden memilih Anies-Sandiaga, dan 38,7 responden memilih Ahok-Djarot, dan sisanya 7,8 persen undecided atau menyatakan belum punya pilihan, bingung dan rahasia," kata David Haerantula, CEO New Indonesia dalam konfrensi pers di restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2017).

Putaran kedua pilkada Jakarta akan dilaksanakan KPUD pada Rabu (19/4/2017).

Dalam survei, New Indonesia menemukan sebanyak 94,2 persen responden menyatakan bahwa mereka sudah mantap memilih Anies-Sandiaga. Responden yang menyatakan masih mungkin berubah sekitar enam persen.

Survei juga menggambarkan alasan responden lebih banyak memilih Anies-Sandiaga ketimbang Ahok-Djarot.

"Alasan utama responden memilih Anies-Sandi selain faktor latar belakang agama 41,2 persen, juga faktor program kerja yang ditawarkan paslon tersebut 24,5 persen. Kemudian faktor kepribadian 12,3 persen dan faktor kapabilitas 9,8 persen," ujar dia.

Lebih jauh, David membantah lembaga surveinya berafiliasi ke tim Anies-Sandiaga.

"Kami bukan lembaga survei yang mendukung pasangan Anies-Sandi. Kami bekerja untuk meneliti peristiwa-peristiwa pilkada ini," tutur dia.

Populasi dari survei ini adalah seluruh penduduk DKI yang namanya telah tercantum dalam daftar pemilih tetap dengan jumlah responden 440 orang. Survei dilakukan melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi stage random sampling). Survei dilakukan padda tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 4,8 persen.

Data survei

Kemarin, lembaga Charta Politika Indonesia merilis hasil survei periode 7-12 April 2017. Survei menunjukkan pasangan Ahok- Djarot unggul dalam pemilihan putaran kedua (47,3 persen), sedangkan Anies - Sandiaga mendapat 44,8 persen dan 7,9 persen tidak menjawab.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 782 responden dari 1.000 yang direncanakan. Responden tersebar di lima kota administrasi yakni Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Survey dilakukan dengan metode acak bertingkat dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sedangkan menurut survei terakhir yang dirilis lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektoral Ahok)- Djarot berada pada angka 47,4 persen. Sementara elektoral Anies - Sandiaga sebesar 48,2 persen. Sisanya, sebanyak 4,4 persen, tidak menjawab.

Survei tersebut dilaksanakan dengan melibatkan 495 responden dari target 1.000. Margin of error sebesar kurang lebih 4,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling. 

Sementara survei yang dilakukan lembaga Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny JA merilis hasil survei terbaru mereka hasilnya Anies-Sandiaga memimpin di angka 51,4 persen. Sedangkan Ahok - Djarot berada pada angka 42,7 persen. Responden yang menjawab rahasia atau tidak tahu ada 5,9 persen. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI